Perkembangan internet membantu kita dalam mencari sumber bacaan, mencari informasi, menikmati media hiburan (musik, film, dan permainan), berinteraksi dengan orang dari berbagai belahan dunia, serta melakukan transaksi jual beli secara online. Transaksi jual beli online sudah sangat banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Disisi lain perdagangan elektronik memiliki berbagai resiko yang dapat dialam baik penjual dan pembeli. Sebagai contoh resiko yang dapat dialami adalah penipuan, pencurian identitas, dan sebagainya. Salah satu faktor yang dikatakan dapat mendukung perdagangan online berjalan dengan lancar adalah social capital. Maksud dari social capital adalah hubungan yang bersifat produktif dan memungkinkan pencapaian tujuan tertentu yang dalam ketiadaannya tidak mungkin dilakukan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Metode pengambilan data yang digunakan adalah wawancara kepada tiga orang penjual online wanita dengan usia berkisaran antara 20 – 29 tahun. Wawancara dilakukan untuk melihat gambaran dari peran social capital yang dimiliki oleh para partisipan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa social capital pada penjual online dapat dikembangkan baik secara langsung maupun online, social capital berperan dalam mempromosikan toko online yang dimiliki, social capital dapat menjadi pendorong berkembangnya toko online, social capital berasal dari setiap hubungan sosial yang dimiliki, dan tidak terdapat perbedaan antara bridging social capital dengan bonding social capital. |