Anda belum login :: 26 Nov 2024 19:04 WIB
Detail
BukuPerbandingan Pengaruh Musik Rohani Kristen dan Musik Sekuler Terhadap Subjective Well-Being Pada Pemuda Di Jakarta
Bibliografi
Author: Aryanto, Christ Billy (Advisor); Vaniautami, Devina
Topik: Musik rohani; Musik sekuler; Subjective well-being; Pemuda; Jakarta
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Devina Vaniautami_Undergraduated Theses_2019.pdf (1.53MB; 86 download)
Abstract
Musik kerap sekali kita dengarkan dalam keseharian kita. Baik ketika kita dengan sengaja mendengarkan musik melalui perangkat elektronik yang dimiliki, seperti iPod atau smartphone, maupun ketika tanpa sengaja mendengarkannya saat berada di tempat umum, seperti tempat makan, supermarket, pusat perbelanjaan, gym ataupun ketika rekan sejawat memutar musik di dalam mobil ketika dalam perjalanan. Terlebih jika kita melihat perkembangan teknologi zaman sekarang, musik sangat mudah diakses melalui aplikasi-aplikasi musik, seperti youtube, spotify, atau joox. Oleh karena itu, musik menjadi suatu hiburan yang tidaklah asing bagi semua orang. Di masa ini, terdapat berbagai macam jenis musik. Diantaranya adalah musik rohani dan musik sekuler. Berdasarkan penelitian sebelumnya, kedua musik mempengaruhi subjective well-being. Dua aspek subjective well-being adalah affective well-being dan life satisfaction. Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya menunjukkan bahwa musik rohani maupun musik sekuler memberikan ketenangan dan menurunkan kecemasan pada seseorang, baik dari kalangan lansia maupun pemuda. Namun, penelitian yang membandingkan kedua musik tersebut belum dilakukan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan pengaruh musik rohani dan sekuler terhadap subjective well-being pada pemuda di Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen repeated measure dengan responden merupakan laki-laki dan perempuan di Jakarta yang berusia 18-24 tahun, dan beragama Kristen yang kesehariannya mendengarkan musik, baik itu musik rohani maupun sekuler. Peneliti melakukan pilot study untuk mencari partisipan dan menentukan lagu-lagu yang digunakan dalam penelitian eksperimen. Terdapat 28 partisipan yang terdiri dari 5 pria dan 23 wanita, yang bersedia mengikuti eksperimen. Aspek afek dari subjective well-being diukur dengan Scale of Positive and Negative Experience (SPANE) dan aspek kepuasan hidup diukur dengan Satsfaction With Life Scale (SWLS). Berdasarkan perhitungan menggunakan Repeated Measure ANOVA, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara musik rohani dan musik sekuler terhadap Subjective Well-being pemuda di Jakarta. Namun, berdasarkan data grafik, terdapat pola perubahan yang berbeda antara musik rohani dan musik sekuler terhadap pemuda di Jakarta.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)