Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:24 WIB
Detail
BukuGambaran Kepercayaan Diri pada Penyandang Disabilitas Daksa Dewasa Awal dalam Persiapan Kerja di Sektor Formal (Penelitian di Wisma Chesire)
Bibliografi
Author: Purwanti, Margaretha (Advisor); Alamsyah, Sheyla Nadya
Topik: kepercayaan diri; penyandang disabilitas daksa; persiapan kerja; sektor formal
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: 2014070198,Sheyla,Dr.Margaretha P.,S.Psi.,M.Si.,GAMBARAN KEPERCAYAAN DIRI PADA PENYANDANG DISABILITAS DAKSA DEWASA AWAL DALAM PERSIAPAN KERJA DISEKTOR FORMAL, 22 Feb 2019 .pdf (814.32KB; 30 download)
Abstract
Kepercayaan diri (self confidence) sangat penting dimiliki oleh setiap individu, terutama bagi penyandang disabilitas tunadaksa dalam persiapan kerja di sektor formal. Sebenarnya para penyandang disabilitas daksa tidak perlu khawatir untuk bekerja pada sektor formal karena sudah ada Undang-Undang yang mengatur. Namun kenyataannya masih banyak perusahaan belum memenuhi Undang-Undang ini sehingga para penyandang disabilitas daksa merasa kurang percaya diri untuk bersaing dengan individu regular.

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran kepercayaan diri penyandang disabilitas daksa dewasa awal dalam persiapan kerja di sektor formal. (Penelitian di Wisma Chesire). Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan bentuk wawancara. Penelitian dilakukan di Wisma Chesire dengan menggunakan tiga orang subjek sebagai partisipan penelitian dengan kriteria berada dalam usia dewasa awal dan penyandang disabilitas daksa yang diderita semenjak lahir, terkena polio saat masih kecil ataupun karena mengalami kecelakaan. Wawancara juga dilakukan terhadap significant others masing-masing partisipan untuk triangulasi.

Hasil penelitian menunjukkan Secara umum ketiga partisipan kurang memiliki kepercayaan diri jika harus bekerja di sektor formal. Dari ketiga partisipan, partisipan 2 (S) memiliki kepercayaan diri yang lebih baik dibandingkan dua partisipan lainnya. Sedangkan partisipan 1 (R) memiliki kepercayaan diri yang terendah hal ini disebabkan karena R memiliki latar belakang pendidikan paling rendah yaitu hanya lulusan Kejar Paket B (setingkat SMP) serta aspek yakin dengan kemampuan diri sendiri dan faktor konsep diri yang kurang. Temuan menarik dari penelitian ini adalah, baik pada partisipan 1 (R), partisipan 2 (S) dan partisipan 3 (K) jika kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, maka mereka ingin menjadi atlit disabilitas. Partisipan 1 (R) ingin menjadi atlit bulutangkis sedangkan partisipan 2 (S) dan partisipan 3 (K) ingin menjadi atlit sepakbola.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)