Intellectual humility merupakan salah satu trait yang harus dimiliki oleh pengajar dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi. Konstruk ini mengatur tanggapan individu ketika dihadapkan dengan perbedaan pendapat terkait dirinya dan hal-hal yang dipercayainya dalam mencapai sebuah kebenaran ilmiah. Hal ini sesuai dengan salah satu upaya Unika Atma Jaya yang mengembangkan Nilai Inti Kristiani. Selain berguna untuk menambah penelitian IH pada konteks budaya timur, alat ukur IH perlu dibuat sebagai bahan evaluasi pengajar untuk memastikan pengajar bekerja sesuai dengan nilai yang ingin diterapkan oleh universitas katolik. Sejauh ini alat ukur IH dibuat dengan metode self-reports, sedangkan peneliti-peneliti sebelumnya menilai metode tersebut kurang cocok untuk menilai konstruk. Individu yang benar-benar rendah hati tidak akan menilai tinggi kerendahan hatinya. Alat ukur ini dibuat dengan metode situational judgment test (SJT). Karena menyertakan situasi yang umum ditemui pengajar selama kegiatan belajar mengajar, metode ini dinilai mampu mengukur IH secara lebih objektif. Uji psikometri dilakukan untuk mengevaluasi kualitas item dan kualitas alat ukur secara keseluruhan dengan total partisipan sebanyak 40. Hasil item yang lolos melalui tahap analisis item, yaitu item homogeneity dan item discriminant berjumlah 18 dari 35 item. Berdasarkan hasil uji validitas dengan metode construct validity, alat ukur berkorelasi secara signifikan dengan alat ukur sebelumnya (IHS) dengan r = 0,798, sehingga alat ukur dikatakan valid mengukur konstruk IH. Reliabilitas alat ukur menggunakan metode split-half menunjukkan r = 0,78, sehingga alat ukur dikatakan mampu mengukur konstruk secara konsisten. Standardisasi dilakukan dengan membuat norma menggunakan perhitungan persentil. Norma tersebut terdiri dari 3 kategori, yaitu IH tinggi, sedang, dan rendah. Alat ukur ini dapat digunakan hanya di Unika Atma Jaya dan pada fakultas yang ikut serta dalam penelitian ini. Agar dapat digunakan pada skala yang lebih besar, peneliti selanjutnya perlu mendapatkan data dengan jumlah yang lebih besar. Beberapa kasus dan pilihan respons pada item juga belum mewakili semua respons yag mugkin dipilih partisipan. |