Kematian orang tua dianggap sebagai peristiwa kehidupan yang berat untuk dialami anak, terlebih ketika kematian terjadi secara mendadak. Anak yang mengalami peristiwa kematian orang tua secara mendadak tidak memiliki kesiapan secara psikologis untuk menghadapi peristiwa tersebut. Kematian ayah menyebabkan anak kehilangan sosok yang memiliki peran ganda dalam keluarga, yaitu sebagai pencari nafkah dan pengasuh. Kehilangan ayah akibat kematian menunjukkan konsekuensi negatif ketika anak memasuki masa remaja dan dewasa awal. Sama halnya dengan orang dewasa, anak akan mengalami kedukaan ketika menghadapi peristiwa kematian orang yang dicintai. Anak di usia remaja telah memiliki pemahaman terkait kematian, namun seringkali dianggap sebagai individu yang terlupakan karena tidak mampu mengekspresikan emosi dan kedukaannya. Apabila individu tidak mengatasi atau mengenali kedukaan ketika berada di usia remaja, hal tersebut dapat meningkatkan resiko untuk mengalami proses kedukaan yang tidak terselesaikan, tertunda, atau terjadi dalam waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kedukaan individu yang mengalami peristiwa kematian ayah karena kematian mendadak pada usia remaja dan faktor-faktor psikologis yang berkontribusi dalam proses kedukaan. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pemilihan partisipan menggunakan teknik snowball sampling. Karakteristik partisipan penelitian adalah individu berusia 18-25 tahun, mengalami peristiwa kematian ayah saat mereka berada di usia remaja, dan peristiwa kejadian minimal telah terjadi selama dua tahun. Wawancara dilakukan berdasarkan lima fase kedukaan yang dikemukakan oleh Kubler-Ross dan Kessler, yaitu denial, anger, bargaining, dan acceptance, serta faktor-faktor psikologis yang dikemukakan oleh Rando. Berdasarkan hasil wawancara, ketiga partisipan melalui fase kedukaan yang berbeda-beda. Denial merupakan fase kedukaan yang mengawali proses kedukaan dari tiap partisipan. Selain itu, tidak semua partisipan menunjukkan fase acceptance, meskipun peristiwa kematian ayah telah terjadi dalam hitungan tahun. Secara umum, faktor-faktor psikologis yang berkontribusi dalam kedukaan partisipan adalah bayangan terhadap kematian, hubungan interpersonal dengan ayah, stresor lain yang terjadi berdekatan dengan peristiwa kejadian, dan kedewasaan. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah mengadakan penelitian mengenai social support yang berperan dalam mendampingi individu ketika berduka. |