Anda belum login :: 24 Nov 2024 01:14 WIB
Detail
BukuPENERAPAN DOKTRIN WANPRESTASI PADA HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP JASA PENGIRIMAN BARANG( Studi Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan nomor 733/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel )
Bibliografi
Author: Shofie, Yusuf (Advisor); Ginting, Yedija Ekin Haganta
Topik: Wanprestasi; Perlindungan konsumen; Jasa Pengiriman Barang
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Hukum Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2019    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Yedija Ekin Haganta Ginting Undergraduate Theses.pdf (1.13MB; 26 download)
Abstract
Penelitian ini mengkaji putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Nomor 733/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel. Adapun, pihak dalam perkara ini adalah Masayu Chairany melawan PT. BIROTIKA SEMESTA (DHL Expres). Sengketa ini timbul karena hilangnya kamera Cannon DSLR full set milik Masayu Chairany pada saat proses pengiriman barang oleh DHL Express, kasus yang terjadi adalah hilangnya barang kiriman melalui jasa pengiriman barang. Berdasarkan fakta persidangan, kamera tersebut telah diterima oleh orang yang bukan dimaksud di dalam resi pengiriman barang tersebut. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Penerapan Doktrin Wanprestasi Pada Hukum Perlindungan Konsumen Terhadap Jasa Pengiriman Barang Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif, data yang digunakan adalah data primer (studi kepustakaan) dan data sekunder ( pendapat dan teori hukum). Adapun rumusan permasalahannya adalah apakah argumentasi hukum pengadilan menyangkut kaidah hukum wanprestasi pada jasa pengiriman barang DHL Express ? dan bagaimana tanggung jawab perusahaan DHL Express atas hilangnya paket barang kiriman berdasarkan putusan No.733/Pdt.G/2017/PN.Jkt.Sel. ?. Hasil penelitian menyebutkan bahwa PT. Birotika Semesta (DHL EXPRESS), sudah sangat jelas segala permasalahan yang muncul dalam pelaksannan perjanjian pengiriman barang yang dilakukannya tersebut telah memenuhi unsur-unsur wanprestasi. PT. Birotika Semesta (DHL EXPRESS) dalam memenuhi hal yang disanggupinya, kurangnya kehati-hatian dari PT. Birotika Semesta (DHL EXPRESS), yang mengakibatkan tidak sampainya barang ketempat tujuan sesuai nama penerima Suhandi yang berada di Malang, yang telah disanggupi dan disepakati oleh para pihak. Hal ini karena kamera Cannon DSLR full set diambil oleh pihak yang tidak tertera namanya di resi pengiriman barang. Selanjutnya Dalam kasus putusan No.733/Pdt.G/2017/ PN.Jkt.Sel. Berdasarkan Pasal 19 UUPK, maka penggugat berhak untuk mendapatkan pertanggungjawaban dari tergugat ganti kerugian sebesar Rp 252.000.000,00 untuk kehilangan barang konsumen yaitu Masayu Chairany.

This study examines the decisions of the South Jakarta District Court Number 733 / Pdt.G / 2017 / PN.Jkt.Sel. Meanwhile, the party in this case was Masayu Chairany against PT. BIROTIKA SEMESTA (DHL Expres). This dispute arose due to the loss of Masayu Chairany's full set Cannon DSLR camera during the process of shipping goods by DHL Express, the case that occurred was the loss of the shipment via the shipping service. Based on the facts of the trial, the camera was received by the person who was not intended in the receipt of the shipment. Based on this, the authors are interested in conducting research on the Application of Default Doctrine in the Law of Consumer Protection Against Freight Forwarding Services In this paper, the authors use normative juridical research methods, the data used are primary data (library studies) and secondary data (opinions and legal theory) . The formulation of the problem is whether the court legal argument concerning the legal norms of default on DHL Express freight forwarding services? and how is the responsibility of the DHL Express company for the loss of the shipment package based on decision No.733 / Pdt.G / 2017 / PN.Jkt.Sel. ? The results of the study state that PT. Birotika Semesta (DHL EXPRESS), it is very clear that all the problems that arise in implementing the goods delivery agreement that have been carried out have met the elements of default. PT. Birotika Semesta (DHL EXPRESS) in fulfilling what it supports, lack of caution from PT. Birotika Semesta (DHL EXPRESS), which results in not arriving at the destination destination according to the name of Suhandi's recipient in Malang, which has been agreed and agreed upon by the parties. This is because a Cannon DSLR full set camera is taken by a party whose name is not listed on the receipt of delivery. Next in the case of the decision No.733 / Pdt.G / 2017 / PN.Jkt.Sel. Based on Article 19 of the UUPK, the plaintiff has the right to obtain accountability from the compensation defendant in the amount of Rp 252,000,000.00 for the loss of consumer goods, namely Masayu Chairany.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.203125 second(s)