Anda belum login :: 22 Nov 2024 23:11 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Faktor Internal dalam Proses Resiliensi Individu yang Orang Tuanya Bercerai Saat Remaja (Berdasarkan Teori Kumpfer, 1999)
Bibliografi
Author:
Purwanti, Margaretha
(Advisor);
Syafira, Sheira
Topik:
resiliensi
;
remaja
;
perceraian
;
faktor internal
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2018
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
Sheira Syafira_Undergraduated Theses_2018.pdf
(2.58MB;
101 download
)
Abstract
Perceraian orang tua sering kali memberikan pengalaman yang kurang menyenangkan bagi remaja. Dukungan orang tua sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja selama periode transisi dari masa anak-anak ke masa dewasa, maka perceraian yang terjadi pada orang tua mereka akan mengakibatkan guncangan atau perubahan besar dalam hidup remaja. Hal tersebut membuat remaja rentan pada masalah kenakalan remaja seperti masalah perilaku, penyalahgunaan zat, cenderung memiliki prestasi akademik yang rendah dan memiliki penyesuaian sosial yang lebih rendah. Oleh karena itu remaja perlu beradaptasi, pulih dan berkembang menjadi individu yang lebih baik atau resilient reintegration yang didukung oleh faktor internal yang dimilikinya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor internal yang mendukung proses resiliensi individu yang orang tuanya bercerai ketika remaja. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan wawancara. Selain itu, peneliti juga menggunakan triangulasi sumber dengan mewawancarai significant other masing-masing subjek. Peneliti menggunakan panduan wawancara yang disusun berdasarkan perspektif teoritis dari Karol Kumpfer (1999) untuk menggali gambaran proses resiliensi dan faktor internal resiliensi. Ketiga subjek merupakan individu yang memiliki pengalaman perceraian kedua orang tua ketika remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua dari tiga partisipan berada pada tingkat resilient reintegration yang merupakan keadaan individu mengalami pertumbuhan atau insight dari perceraian kedua orang tuanya. Sedangkan satu partisipan berada pada tingkat dari homeostatic reintegration yang merupakan keadaan ketika individu belum berhasil menghadapi tantangan namun berkembang menjadi yang lebih baik dalam menjalani resiliensinya. Partisipan yang resilien memiliki lebih banyak faktor internal (kompetensi spiritual, kognitif, sosial/behavioral, emosional dan fisik). Faktor internal dalam proses resiliensi berinteraksi dengan faktor eksteral dari lingkungan individu yang meliputi terbagi menjadi dua, yaitu lingkungan risiko yang menghambat proses resiliensi dan lingkungan protektif yang mendukung proses resiliensi Diskusi membahas tentang kesesuaian hasil penelitian dengan teori dan faktor penghambat resiliensi. Penelitian selanjutnya secara metodologis disarankan untuk menjadikan dinamika proses resiliensi sebagai fokus penelitian dan melakukan percobaan panduan wawancara pada partisipan yang mirip dengan subjek utama. Saran praktis bertujuan untuk meningkatkan faktor protektif dan menurunkan faktor risiko.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.171875 second(s)