Mantan pengguna narkoba yang menjadi konselor adiksi terlihat mempunyai keinginan untuk melepaskan diri dari ketergantungan obat-obatan terlarang dan mau mengemban tanggung jawab baru untuk membantu orang lain yang masih menggunakan zat adiksi agar mereka mengurangi atau bahkan melepaskan diri dari ketergantungan narkoba. Dengan adanya kemampuan untuk memaknai hidupnya setelah mendapatkan masa yang sulit, maka mantan pengguna narkoba bisa memberikan respon yang positif pada setiap hal yang ada pada hidupnya. Selain itu juga, mantan pengguna narkoba bisa mengarahkan hidupnya kearah yang lebih baik sesuai dengan keinginan yang disertai nilai-nilai baru yang diyakini oleh dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pemaknaan hidup mantan pengguna narkoba yang saat ini menjadi konselor adiksi. Narasumber pada penelitian ini adalah mantan pengguna narkoba yang saat ini menjadi konselor adiksi yang berada di panti rehabilitasi berbasis masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat proses yang telah dilewati oleh seluruh narasumber untuk mendapatkan suatu pemaknaan dalam hidupnya, seperti diawali dengan adanya suatu pengalaman yang tragis, penghayatan hidup tidak bermakna, pemahaman diri, penemuan makna dan tujuan hidup, pengubahan sikap, keikatan diri, kegiatan terarah dan penemuan makna hidup, dan penghayatan hidup bermakna dan kebahagiaan. |