Penelitian ini melihat kegiatan lari ultra trail marathon yang memiliki resiko tinggi dan memakan waktu lama untuk menyelesaikan sebuah perlombaan. Tidak sembarang orang bisa mengikuti kegiatan ini karena terdapat kualifikasi. Faktanya, peserta ultra trail marathon sebagian besar berusia 40-60 tahun (tahap dewasa madya). Tahap dewasa madya merupakan tahap fokus terhadap tanggung jawab karena penurunan fisik. Penurunan fisik tidak berlaku pada peserta berusia dewasa madya. Hal ini dikarenakan adanya ketekunan dan semangat untuk mencapai target yang menantang. Menurut teori Duckworth, ketekunan dan semangat seseorang untuk mencapai target menantang disebut grit. Grit ada di setiap orang, namun gambaran grit mungkin berbeda karena faktor yang mempengaruhi selama kehidupannya. Ini merupakan permasalahan positif yang bukan untuk dicari solusinya, namun untuk melihat gambaran grit berdasarkan paragons of grit (interest, practice, purpose, hope) pelari ultra trail marathon usia dewasa madya. Gambaran paragons of grit bisa digunakan sebagai cermin di kegiatan olahraga maupun bidang lainnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan data menggunakan teknik indepth interview dengan convenience sampling dan snowball sampling untuk memilih partisipan. Partisipan penelitian sejumlah tiga orang; 1 perempuan dan 2 laki-laki, pelari ultra trail marathon berusia 40-65 tahun, masing-masing satu orang significant others. Significant others berfungsi untuk triangulasi agar data semakin kaya, valid dan kredibel. Hasil penelitian menunjukkan partisipan mampu mempertahankan ketekunan dan semangat sesuai target yang menantang. Namun, gambaran paragons of grit, menunjukkan interest partisipan perempuan terbentuk karena menganggap kegiatan sebagai ibadah, sedangkan laki-laki karena ingin menikmati pemandangan dan memiliki rasa ingin belajar yang tinggi. Purpose pada partisipan terbangun karena adanya niat untuk meditasi, refreshing dan pembuktian diri. Pada practice dan hope, partisipan mementingkan kualitas latihannya dan rasa optimis terbangun karena pengalaman sebelumnya. Hasil dari gambaran keempat aspek ini dipengaruhi oleh dukungan keluarga, komunitas dan temuan menarik pada penelitian. Temuan menarik pada penelitian ini yaitu, pengaruh kebudayaan dan gender. |