Anda belum login :: 23 Nov 2024 01:32 WIB
Detail
BukuGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI REMAJA AKHIR YANG MEMILIKI AYAH LATE BLIND
Bibliografi
Author: Handayani, Penny (Advisor); Putri, Octaviyanti
Topik: ayah; penyesuaian diri; remaja akhir; late blind
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: Octaviyanti Putri_abstract of undergraduated thesis_2018.pdf (375.39KB; 49 download)
Abstract
Late blind merupakan kondisi gangguan penglihatan yang terjadi di atas sepuluh tahun. Orangtua late blind diharuskan untuk menyesuaikan kembali dengan lingkungannya karena kini memiliki keterbatasan dalam melihat. Ayah dengan disabilitas mempunyai keterbatasan dalam melakukan tugas atau perannya di dalam rumah sehingga beban tanggung jawab tersebut dilimpahkan ke anggota keluarga lain. Hal ini mendorong untuk tiap individu dalam keluarga, khususnya pada anak memikul tanggung jawab tambahan yang tidak dapat diselesaikan oleh ayahnya, terlebih jika memiliki anak remaja. Pada periode ini merupakan waktu bagi mereka untuk mengeksplorasi dan bereksperimen dalam hidupnya, tetapi di saat bersamaan juga remaja diharuskan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan orangtuanya. Penyesuaian diri adalah proses penerimaan sesuatu hal yang tidak bisa dikontrol oleh seseorang dan merupakan proses yang berkelanjutan di hidup manusia. Karakteristik dari penyesuaian diri adalah persepsi yang tepat mengenai kenyataan yang terjadi, mampu menghadapi stres dan kecemasan, gambaran diri positif, mampu mengekspresikan emosi, memiliki hubungan interpersonal yang baik
Penelitian ini bertujuan menggambarkan penyesuaian diri remaja akhir yang memiliki ayah late blind dengan menggunakan pendekatan kualitatif tipe naratif. Penelitian ini menggunakan wawancara jenis semi terstruktur. Penelitian ini dilakukan kepada dua partisipan yang merupakan remaja akhir (usia 18-22 tahun) yang memiliki ayah late blind selama lebih dari dua tahun dan partisipan bukan penyandang disabilitas atau penyakit kronis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua partisipan memiliki penyesuaian diri yang berbeda dalam mengekspresikan emosi. Meskipun demikian, kedua partisipan justru termotivasi dalam menjalani hidup dan tidak ingin mengasihani dirinya sendiri. Mereka juga dapat mengerti kondisi fisik dan emosional ayahnya, serta tidak ingin membebani keluarganya dengan memutuskan untuk bekerja.
Pada penelitian lanjutan disarankan untuk mempertimbangkan penyebab gangguan penglihatan yang disebabkan kecelakaan agar dapat terlihat perbedaannya. Urutan kelahiran juga dapat dipertimbangkan dan triangulasi tidak terbatas pada orangtua, tetapi juga kepada teman partisipan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)