Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:21 WIB
Detail
BukuGambaran Penyesuaian Diri pada Mualaf Etnis Tionghoa
Bibliografi
Author: Wibawa, Dhevy Setya (Advisor); Putri, Irianti Octavia
Topik: penyesuaian diri; mualaf; tionghoa; konversi agama
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis - Abstract of Undergraduate Thesis
Fulltext: Abstrak.pdf (520.43KB; 32 download)
Abstract
Mualaf merupakan istilah untuk seseorang yang baru masuk Islam. Keputusan seseorang
menjadi mualaf tentunya dilalui dengan banyak pertimbangan karena akan menghadapi banyak
perubahan. Mulai dari perubahan nilai, norma, kebiasaan, hingga interaksi dengan orang di
sekitarnya. Perubahan yang dialami akan berbeda-beda dan tidak selalu baik, terlebih dari
lingkungan. Perubahan inilah yang perlu diatasi agar seorang mualaf tidak merasa bersalah atau
menyesal dengan keputusannya. Untuk mengatasi perubahan yang dialami oleh mualaf etnis
Tionghoa diperlukan adanya penyesuaian diri. Penyesuaian diri diperlukan pada seorang mualaf
karena mereka memiliki keinginan untuk mencapai kebutuhan beragamanya dengan menerima
nilai-nilai agama yang baru, tanpa mengabaikan tuntutan serta tanggapan orang-orang di
sekitarnya.
Pada penelitian ini teori yang digunakan adalah teori penyesuaian diri milik Haber dan
Runyon (1984). Teori ini memiliki lima aspek penyesuaian diri, yakni memiliki persepsi
mengenai realita secara akurat, mampu mengatasi stres dan kecemasan, memiliki gambaran diri
yang positif, mampu menunjukkan ekspresi perasaan, dan memiliki hubungan interpersonal yang
baik. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif dan teknik pengumpulan data, yakni
wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang
dikembangkan berdasarkan lima aspek pada teori penyesuaian diri. Teknik sampling yang
digunakan dalam penelitian adalah snowball sampling dengan jumlah partisipan sebanyak tiga
mualaf. Ketiga partisipan yang terlibat dalam penelitian ini terdiri dari dua laki-laki dan satu
perempuan dengan rentang usia 26-41 tahun. Ketiganya telah menjadi mualaf selama kurang
lebih 1-2 tahun dan didasarkan atas keinginan sendiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiap partisipan dapat memenuhi aspek penyesuaian
diri dan aspek-aspek tersebut terjadi dengan alur yang berbeda-beda pada tiap partisipan. Faktor
lingkungan juga memengaruhi penyesuaian diri secara berbeda-beda pada mualaf saat sebelum
dan setelah menjadi mualaf. Penyesuaian diri pada mualaf juga mengantarkan setiap partisipan
kepada rasa puas dalam kehidupan barunya sebagai mualaf
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)