Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:34 WIB
Detail
BukuGambaran Post Traumatic Growth Pada Perempuan Dengan Adventitious Blindness
Bibliografi
Author: Irwanto (Advisor); Puti, Kezia Artika
Topik: post traumatic growth; adventitious blindness; disabilitas; tunanetra; perempuan
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: 2012070175, Kezia Artika Puti, Prof. Irwanto, Gambaran Post Traumatic Growth Pada Perempuan dengan Adventitious Blindness, 20 Desember 2018.pdf (1.07MB; 42 download)
Abstract
Disabilitas di Indonesia masih menjadi hal yang perlu diperhatikan. Diskriminasi yang dialami menjadi tekanan tersendiri bagi mereka. Hal tersebut ditambah bila perempuan mengalami disabilitas, salah satunya kehilangan penglihatan atau tunanetra, baik dari lahir atau setelah dewasa. Perempuan yang mengalami kehilangan penglihatan tidak sejak lahir atau adventitious blindness akan mengalami tekanan psikologis baik secara afektif, kognitif, dan perilaku. Hal tersebut tentunya menjadi pengalaman traumatis bagi individu yang sebelumnya memiliki memori visual, tiba-tiba dihadapkan pada keadaan tidak dapat melihat. Pengalaman traumatis yang dialami tentunya memberikan respon yang negative bagi perempuan dengan adventitious blindness karena dihadapkan pada kenyataan tidak lagi dapat melihat dan harus menyesuaikan diri dengan identitasnya yang baru. Tidak banyak dari mereka yang dapat melihat pengalaman traumatis tersebut dapat menjadi suatu proses belajar dalam kehidupan mereka untuk memberikan hal positif pada diri mereka dan orang lain atau yang disebut dengan post traumatic growth (PTG).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran post traumatic growth pada perempuan adventitious blindness. Penelitian ini menggunakan teori post traumatic growth dari Tedeschi & Calhoun (2006). Pada teori post traumatic growth terdapat tiga aspek utama, yaitu change in the perception of self, change in the experience of relationshipwith others, change in philosophy of life. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini menggunakan metode wawancara yang melibatkan tiga orang partisipan. Partisipan tersebut adalah perempuan yang adventitious blindness atau kehilangan penglihatannya di atas usia lima tahun.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa ketiga aspek utama dialami oleh tiap partisipan dalam proses menuju post traumatic growth. Selain itu, penerimaan diri pada identitas yang baru sebagai tunanetra dipengaruhi oleh karakteristik partisipan, dukungan dari orang lain khususnya orang tua, rumination, pengelolaan distress yang muncul dari peristiwa traumatis dan cara pandang terhadap kehidupan oleh masing-masing partisipan. Satu dari dua partisipan tidak memandang kehilangan penglihatan menjadi pengalaman traumatis meskipun masuk ke dalam kategori adventitious blindness.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)