Perataan laba adalah praktik penentuan waktu pengakuan pendapatan dan beban secara hati-hati untuk meratakan jumlah laba yang dilaporkan dari satu periode ke periode berikutnya. Tindakan perataan laba merupakan praktik yang diperbolehkan, selama masih sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, jika dilakukan secara sengaja oleh manajemen untuk tujuan fraud, tindakan tersebut dapat menyesatkan pihak investor maupun kreditur dalam membuat keputusan karena informasi laba yang disajikan tidak mencerminkan kondisi sebenarnya dari perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba, yaitu ukuran perusahaan, ROA, kepemilikan manajerial, dan DPR pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2016. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 perusahaan dengan jumlah sampel data sebanyak 148 setelah dikurangi dengan 2 data outlier. Untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, penulis menggunakan metode analisis logistik biner. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa ukuran perusahaan, ROA, dan DPR berpengaruh terhadap perataan laba. Sedangkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap perataan laba. |