Fenomena pada jaman sekarang, remaja dalam menempuh pendidikannya terkdang belum mampu mengarahkan perilaku dalam belajarnya, dan juga belum mengetahui tujuan dari pendidikannya. Sebagai siswa, remaja harus mampu mengatur dan mengarahkan dirinya sendiri dalam menempuh pendidikannya. Keterampilan dalam mengarahkan perilaku disebut dengan determinasi diri. Determinasi diri dapat dikatakan sebagai ketetapan hati atau kebulatan tekad seseorang untuk mencapai tujuan. Determinasi diri pada remja sebagai siswa antara lain dapat tercapainya tujuan belajar. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai determinasi diri dua remaja yang diasuh oleh orangtua kandung dan dua remaja yang diasuh pengasuh di sekolah Pa Van der Steur Pondok Gede Bekasi secara mendalam. Penelitian ini termasuk dalam penelitian studi kasus. Studi kasus adalah penelitian kasus atau penyidikan intesif, mencakup semua informasi terhadap seseorang atau beberapa orang selama kurun waktu tertentu (Kartono dan Gulo, 2000) Gambaran determinasi diri subjek SP, BS, BC, dan DV adalah pada komponen kompetensi dengan indikator kemampuan menyelesaikan tugas-tugas SP (diasuh orangtua kandung), menunjukkan hasil yang tinggi, BS (diasuh orangtua kandung), BC dan DV (diasuh oleh pengasuh panti) menunjukkan hasil yang rendah. Indikator kemampuan berinteraksi sosial, SP menunjukkan hasil yang tinggi, BS, BC dan DV menunjukkan hasil yang rendah. Pada komponen otonomi dengan indikator penguasaan terhadap diri sendiri, SP menunjukkan hasil yang baik karena SP sudah memiliki kontrol terhadap diri sendiri, sedangkan BS, BC, dan DV menunjukkan hasil yang rendah karena belum terlihat memiliki penguasaan terhadap diri sendiri. Indikator kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas, SP menunjukkan hasil yang cukup, sedangkan kemandirian dalam mengerjakan tugas BS, BC dan DV rendah. Pada komponen keterikatan dengan indikator keterlibatn dalam aktivitas belajar SP menunjukkan hasil yang baik, SP aktif dalam mengikuti aktivitas belajar, sedangkan BS, BC dan DV menunjukkan hasil yang rendah, pasif dalam mengikuti aktivitas belajar. Indikator mendapat dukungan dari orang lain, SP, BS, BC, DV merasa mendapat dukungan dari orang-orang sekitar seperti orangtua, guru dan teman. Saran bagi orangtua diharapkan orangtua mendidik anak dengan sikap demokratis seperti hal nya membimbing anak dalam belajar, meluangkan waktu untuk bersama anak, berdiskusi dengan anak,dll. Bagi Yayasan Pa Van der Steur diharapkan baik pimpinan, staf, dan pengasuh panti dapat bekerjasama untuk memberikan dukungan yang lebih bagi anak, seperti memiliki jadwal konseling/waktu bercerita dengan anak, bekerjasama dengan pihak luar untuk mengadakan loka karya agar pengasuh panti agar mendapat pelatihan, memberikan seminar mengenai pentingnya determinasi diri bagi anak. Bagi guru diharapkan guru-guru disekolah dapat membimbing dan mendukung setiap anak agar memunculkan determinasi diri, seperti membuat suasana yang nyaman dan menyenangkan ketika pembelajaran dikelas, memberikan seminar. Bagi mahasiswa prodi Bimbingan dan Konseling diharapkan mahasiswa yang tertarik mengambil penelitian determinasi diri dapat menggali poin-poin lebih dalam yang masih menjadi kelemahan dari peneliti. Juga dapat memberikan seminar, kegiatan di sekolah-sekolah agar dapat memotivasi anak dan memunculkan determinasi diri |