Latar Belakang: Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak dibawah usia lima tahun, dengan jumlah kematian sebesar 920.136 anak di dunia. Di Indonesia, prevalensi pneumonia untuk semua umur mencapai 4,5% pada tahun 2013 dan didominasi oleh pada populasi anak. Berdasarkan sumber infeksi, pneumonia dibagi menjadi Community Acquired Pneumonia (CAP) dan Hospital Acquired Pneumonia (HAP). Bakteri penyebab pneumonia bervariasi dan dilaporkan telah mengalami resistensi terhadap berbagai antimikroba. Pasien pneumonia membutuhkan terapi antimikroba yang tepat sejak diagnosa ditegakkan. Hal ini didukung dengan adanya pola bakteri dari kelompok penyakit tertentu dan profil kepekaannya terhadap antimikroba yang bersifat lokal, misalnya di sebuah rumah sakit dan dibedakan berdasarkan sumber infeksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri yang diisolasi dari dahak penderita pneumonia dan profil kepekaannya terhadap berbagai antimikroba di Rumah Sakit Atma Jaya pada tahun 2015-2017. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan retrospektif. Data sekunder diperoleh dari rekam medik Rumah Sakit Atma Jaya, Jakarta. Sampel penelitian adalah seluruh data rekam medik pasien pneumonia yang dilakukan pemeriksaan biakan dari dahak sepanjang tahun 2015-2017. Pengolahan data menggunakan WHO-NET 5.6. Analisa pola kepekaan bakteri dikelompokkan sesuai dengan jenis pneumonia berdasarkan sumber infeksinya (CAP dan HAP). Pengelompokkan jenis pneumonia menggunakan kriteria American Thoracic Society. Hasil: Terdapat 80 isolat dari 58 pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan berhasil ditelusuri rekam mediknya. Pasien dewasa (96,5%) mendominasi sampel penelitian ini. Persentase pasien CAP pada periode 2015-2017 adalah 87,9% (51/58), sedangkan pasien HAP adalah 12% (7/51). Lima bakteri terbanyak yang menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus viridans, alpha hem. (34%), Acinetobacter lwoffii (9%), Acinetobacter baumannii (8%), Staphylococcus aureus ss. aureus (6%) dan Klebsiella pneumoniae ss. pneumoniae (5%). Antimikroba yang sensitif terhadap bakteri penyebab CAP antara lain piperacillin-tazobactam, imipenem, meropenem, colistin dan amikacin. Antimikroba yang sensitif terhadap bakteri penyebab HAP antara lain colistin. Kesimpulan: Pola kepekaan bakteri penyebab pneumonia terhadap antimikroba bervariasi, namun antimikroba yang aktif melawan lebih dari 50% jenis bakteri adalah piperacillin-tazobactam, colistin dan amikacin. |