Latar Belakang: Luka pada kondisi diabetes melitus (DM) memiliki proses penyembuhan yang lama. Belum banyak terapi yang efektif untuk mengatasi luka DM. Platelet-rich plasma (PRP) dan platelet-rich fibrin (PRF) merupakan produk autologous yang kaya akan faktor pertumbuhan yang dapat mempengaruhi ketebalan epidermis dalam proses penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas pemberian PRP dan PRF serta diharapkan dapat dijadikan referensi bagi pengobatan luka DM yang efektif. Metodologi: Penelitian ini merupakan studi eksperimental yang menggunakan hewan coba Rattus norvegicus jantan. Sebanyak 24 sampel dilukai dan dibagi ke dalam 4 kelompok. Kelompok 1 dan 3 diberikan PRP, sedangkan kelompok 2 dan 4 diberikan PRF. Kelompok 1 dan 2 dieksisi pada hari ke-7 dan kelompok 3 dan 4 dieksisi pada hari ke-14. Jaringan kulit dibuat menjadi sediaan histologis. Ketebalan epidermis diamati secara mikroskopik dan diukur dengan menggunakan perangkat lunak ImageJ. Hasil: Pengukuran ketebalan epidermis pada kelompok 1 dan 2, masing-masing menunjukan nilai rata-ratanya yaitu 22m dan 19 m. Pada perhitungan kelompok 3 dan 4 masing-masing menunjukan nilai rata-rata yaitu 30,7m dan 27,4 m. Analisis data menggunakan uji one-way ANOVA post hoc, didapatkan perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan 3 dan kelompok 2 dan 4 (p < 0,05) dan tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara kelompok 1 dan 2 dan kelompok 3 dan 4. Kesimpulan: Ketebalan epidermis pada luka iris tikus DM yang diberikan PRP maupun PRF pada kelompok 1 dan 2 menunjukkan perbedaan sebesar 3m, sedangkan pada kelompok 3 dan 4 menunjukkan perbedaan sebesar 3,3m, namun perbedaan tidak bermakna secara statistik |