Latar Belakang: Angka kejadian kanker serviks di Indonesia masih menduduki urutan kedua dari 10 kanker terbanyak pada wanita dengan insidens sebesar 17,3%. Tingginya insiden kanker serviks dapat disebabkan karena rendahnya tingkat partisipasi deteksi dini kanker serviks. Tingkat partisipasi pemeriksaan Pap smear di Indonesia diperkirakan masih dibawah 5%. Hal ini dapat disebabkan oleh rendahnya pengetahuan, biaya, dukungan suami, rasa takut, dan kurangnya fasilitas yang memadai.
Tujuan: Mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan wanita mengenai deteksi dini kanker serviks dan partisipasi peserta Pap smear di Gereja GKI Bekasi Timur pada tahun 2017 dibandingkan dengan tahun 2018.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan di Gereja GKI Bekasi Timur, Jatinegara, Jakarta pada bulan April 2017 dan April 2018. Alat pengumpulan data berupa kuisioner mengenai pemahaman deteksi dini kanker serviks dengan metode Pap smear. Analisis data dilakukan dengan uji chi – square.
Hasil: Diperoleh sebanyak 178 peserta pada tahun 2017 dan 169 peserta pada tahun 2018. Mayoritas peserta tahun 2017 dan 2018 berusia 40 – 49 tahun (40,1%), tamat pendidikan tinggi (46,7%) dan sudah pernah melakukan Pap smear sebelumnya (64,6%). Pada tahun 2017, 28 peserta (15,7%) berpengetahuan kurang, 89 peserta (50%) cukup, dan 61 peserta (34,3%) baik. Pada tahun 2018, 14 peserta (8,3%) berpengetahuan kurang, 74 peserta (43,8%) cukup dan 81 peserta (47,9%) baik.
Kesimpulan: Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan Pap smear di Gereja GKI Bekasi Timur pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. |