Latar Belakang: Streptococcus pneumoniae merupakan bakteri yang menyebabkan mortalitas dan morbiditas yang tinggi di dunia. Bakteri ini dapat menyebabkan pneumonia, otitis media, dan meningitis. Ekstraksi DNA merupakan dasar dari analisis molekular yang dapat dilakukan untuk mempelajari gen-gen patogenisitas dan resistensi antimikroba dari bakteri, terutama Streptococcus pneumoniae.
Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan metode pemanasan, kit komersial, dan konvensional terhadap keberhasilan ekstraksi DNA bakteri Streptococcus pneumoniae.
Metodologi: Sampel yang digunakan adalah Streptococcus pneumoniae ATCC® 49619 yang diekstraksi masing-masing dengan ketiga metode tersebut dan diulang sebanyak enam kali pengulangan. Hasil yang didapatkan diuji dengan SPSS dan metode One Way ANOVA.
Hasil: Ekstraksi DNA dengan metode pemanasan memiliki rata-rata konsentrasi DNA tertinggi, yaitu 36.47 µg/ml diikuti dengan metode konvensional dengan rata-rata 13.33 µg/ml. Ekstraksi menggunakan metode kit komersial memiliki rata-rata konsentrasi DNA sebesar 0.33 µg/ml. Hasil uji statistik One Way ANOVA didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara metode ekstraksi dengan cara pemanasan, kit, dan konvensional dengan tingkat kepercayaan 0.032 (p=0.05).
Kesimpulan: Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara metode ekstraksi dengan cara pemanasan, kit, dan konvensional. Metode ekstraksi dengan pemanasan memiliki rata-rata keberhasilan yang paling tinggi. |