Latar belakang. Major Adverse Cardiac Events (MACE) pasien Sindrom Koroner Akut (SKA) banyak ditemukan pada masa 48 jam pertama fase perawatan akut. Prediktor diperlukan untuk membuat stratifikasi pasien SKA untuk triase pasien berisiko tinggi yang diharapkan dapat meningkatkan akurasi penilaian risiko, meningkatkan kapasitas diagnosa yang mendukung terapi yang tepat & agresif dalam waktu cepat Leukosit berperan penting pada proses aterosklerosis dari inisiasi SKA hingga presipitasi MACE namun kapasitasnya sebagai prediktor MACE masih diperdebatkan. Keterkaitan antara Leukosit dengan aterosklerosis belum dipastikan apakah leukosit terlibat langsung pada proses pathogenesis SKA atau leukosit hanya marker dari faktor risiko lain penyebab penyakit kardiovaskular.
Metodologi. Penelitian ini menggunakan studi kohort retrospektif dengan analisis statistik Chi-Square. Analisis korelasi Contingency Coefficient dilakukan apabila diperlukan untuk menilai kemaknaan klinis. Sampel penelitian adalah pasien SKA yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional (RS PJNHK) sepanjang tahun 2017 dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 691 pasien.
Hasil penelitian. Analisis statistik Chi-Square untuk pasien STEMI diperoleh nilai p sebesar 0.377. Untuk pasien NSTEMI, analisis statistik Chi-Square memberikan nilai p sebesar 0.05. Setelah dilakukan uji korelasi Contingency Coefficient, diperoleh p-value sebesar 0.031 dan koefisien korelasi r sebesar 0.18. Jadi untuk pasien NSTEMI, meskipun terdapat korelasi statistik positif namun korelasi tersebut tidak bermakna secara klinis. Untuk pasien UAP, analisis statistik Chi-Square memberikan nilai 0.586. Ketiga spektrum SKA tidak menunjukkan korelasi antara variabel penelitian.
Kesimpulan. Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara jumlah hitung leukosit dengan MACE pada pasien SKA. |