Latar Belakang. Stroke iskemik akut menjadi masalah serius di dunia karena dapat mengakibatkan kecacatan bahkan kematian baik pada usia produktif maupun usia lanjut. Keparahan stroke dipengaruhi oleh jenis stroke, lokasi, dan faktor risiko yang dimiliki pasien. Tatalaksana terhadap faktor risiko stroke merupakan pendekatan terbaik untuk mengurangi dampak serangan stroke.
Tujuan. Mengidentifikasi pengaruh faktor risiko yang dapat dimodifikasi terhadap keparahan stroke iskemik berdasarkan National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) di RS Atma Jaya periode 2014-2017.
Metode. Penelitian cross-sectional menggunakan data stroke registry. Penegakkan diagnosis stroke iskemik berdasarkan skor Siriraj dan keparahan stroke dievaluasi menggunakan NIHSS.
Hasil. Dari 85 pasien yang dianalisis, faktor risiko hipertensi ditemukan pada 71 pasien (83,5%), diikuti oleh diabetes mellitus (32 pasien ; 37,6%), obesitas (32 pasien ; 37,6%), dan kebiasaan merokok (26 pasien ; 30,6%). Pada penelitian ini tidak ditemukan hubungan signifikan antara jumlah faktor risiko (nilai P = 0,463), hipertensi (nilai P = 0,238) dan dislipidemia (nilai P = 0,223) terhadap NIHSS.
Kesimpulan. Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling umum pada penyakit stroke iskemik. Pada penelitian ini tidak ditemukan keterkaitan yang signifikan antara faktor risiko yang dapat dimodifikasi dengan keparahan stroke iskemik. |