Latar Belakang: Penuaan pada kulit disebabkan oleh perubahan hormon, pada wanita menopause terjadi defisiensi hormon estrogen yang mengakibatkan kulit menjadi lebih tipis. Kedelai mudah didapat dan sering dikonsumsi. Kedelai mengandung isoflavon yang merupakan suatu kelas fitoestrogen, dalam kadar yang tinggi. Terapi dengan fitoestrogen menunjukkan adanya perbaikan berupa peningkatan ketebalan epidermis.
Metode : Tikus Wistar menopause sejumlah 32 ekor dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 8 ekor tikus. Kelompok kontrol terbagi atas K4 dan K7, sedangkan kelompok perlakuan terbagi menjadi P4 dan P7. Durasi penelitian selama 4 hari untuk kelompok K4 dan P4, dan 7 hari untuk kelompok K7 dan P7. Semua tikus Wistar dicukur punggungnya pada hari pertama. Kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun, sedangkan kelompok perlakuan diberikan ekstrak kedelai topikal dengan dosis 40 mg per hari sebanyak 1 kali pada daerah punggung. Tikus dieutanasia lalu dibuat preparat histologis pada hari ke 4 dan hari ke 7. Ketebalan epidermis diukur dari stratum basalis hingga stratum korneum dengan cara menarik garis tegak lurus, kemudian diukur rerata ketebalan epidermis.
Hasil : Rerata ketebalan epidermis pada kelompok kontrol K4 adalah 36,16 µm, untuk kelompok K7 adalah 49,24 µm. Untuk hasil rerata ketebalan epidermis pada kelompok perlakuan P4 adalah 42,83 µm untuk kelompok P7 adalah 81,94 µm. Hasil uji statistik one way analysis of variance (ANOVA) menunjukkan nilai p= 0,00 (p<0,05), maka terdapat perbedaan ketebalan epidermis antar kelompok yang bermakna.
Kesimpulan : Hasil ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kedelai topikal dapat meningkatkan ketebalan epidermis pada tikus Wistar menopause. |