Trend sosial yang berkembang di masyarakat saat ini adalah meningkatnya kesadaran akan hidup sehat. Kesadaran akan hidup sehat membuat sebagian orang menjaga pola makan. Saat ini menjadi pilihan yang tepat adalah mengkonsumsi segala sesuatu yang bersifat organik, salah satunya adalah ayam broiler organik. Dari trend tersebut tercermin bahwa peluang usaha ayam broiler organik cukup besar. Bisnis peternakan Nature Farm dipilih untuk mengambil peluang usaha peternakan ayam terutama ayam organik dan produk yang ditawarkan dari bisnis ini adalah ayam broiler yang dibudidayakan dengan obat-obatan herbal dan prebiotik sehingga ayam tidak mengandung zat-zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan manusia yang mengkonsumsinya. Produk yang dihasilkan dijual dalam kondisi hidup dan sehat ke pemborong. Proses pemeliharaan ayam organik hampir sama dengan ayam broiler biasa yang membedakannya pada obat-obatan yang diberikan. Untuk ayam organic tidak diberikan obat-obatan yang mengandung zat kimia tetapi dalam bentuk herbal. Untuk mendapatkan hasil daging yang berkualitas dengan tingkat kematian yang cenderung rendah (kurang dari 3%) maka operasional pemeliharaan ayam organik mulai dari persiapan kandang, periode brooding, pemberian pakan, air minum, sampai dengan pengaturan suhu dalam kandang sampai dengan panen harus sesuai dengan ketentuan pemeliharaan ayam. Target pasar yang dituju oleh Nature Farm adalah pemborong yang berada di wilayah Jabodetabek. Pemborong biasanya akan menjual ayam organik tersebut ke supermarket-supermarket, pasar modern di wilayah Jabodetabek, Nature Farm mempunyai pesaing langsung atau competitor adalah peternak yang berada di lokasi terdekat dengan lokasi kandang Nature Farm dan memiliki kapasitas produksi lebih dari Nature Farm yaitu 20.000 ekor ayam broiler, dengan adanya kelebihan yang dimiliki oleh Nature Farm seperti penggunaan prebiotik dan herbal akan menghasilkan ayam broiler organik yang berkualitas Dengan membubidayakan 10.000 ekor ayam broiler organik, Nature Farm akan memperoleh estimasi pendapatan selama 1 periode panen (28 hari) sebesar Rp 278.390.000, dan memperoleh laba operasional per 1 periode sebesar Rp 64.070.764, serta mendapatkan profit margin sebesar 23% dan yang terpenting mendapatkan payback periode kurang lebih 6,5 periode panen yang dibulatkan menjadi 7 periode panen (28 hari) |