Latar Belakang : Gangguan bipolar merupakan masalah kesehatan mental yang prevalensi dan dampaknya semakin meningkat, terutama pada kelompok remaja. Gangguan bipolar yang bersifat kronis berulang dan berlangsung seumur hidup memiliki dampak buruk terhadap kualitas hidup.
Tujuan : Mengidentifikasi hubungan antara kualitas hidup dengan risiko gangguan bipolar Siswa SMA di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara
Metode : Penelitian ini adalah penelitian potong lintang pada 853 siswa SMA di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner demografi, World Health Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) dan The Big Five Model of Personality.
Hasil : Terdapat 725 siswa SMA di Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara, 28% responden memiliki risiko gangguan bipolar, diantaranya 96.6% dengan risiko gangguan bipolar tipe I dan 3.4% dengan risiko gangguan bipolar tipe II. Terdapat 41,4% siswa dengan risiko Gangguan Bipolar memiliki kualitas hidup buruk pada domain kesehatan fisik. Analisis bivariate menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara gangguan bipolar dengan kualitas hidup domain kesehatan fisik.
Kesimpulan : Remaja dengan risiko gangguan bipolar memiliki kualitas hidup yang buruk pada domain kesehatan fisik. |