Latar Belakang : Penyakit darah tinggi atau hipertensi merupakan penyebab kematian terbesar di seluruh dunia setelah kanker. Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan penting bagi Indonesia dari tahun ke tahun. Tingginya kejadian hipertensi terkait dengan kebiasaan merokok yang telah menjadi kebiasaan sehari-hari masyarakat.
Tujuan : Mengetahui pengaruh kebiasaan merokok terhadap kejadian hipertensi pada laki-laki usia 35-44 tahun di Desa Muara Siberut, Kepulauan Mentawai.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang pada 87 laki-laki usia 35-44 tahun di di Desa Muara Siberut, Kepulauan Mentawai. Alat ukur yang digunakan adalah stetoskop, sfigmomanometer, dan kuesioner Tobacco Use Questionnaire. Analisis data menggunakan Mann-Whitney.
Hasil : Terdapat 87 laki-laki di Desa Muara Siberut, Kepulauan Mentawai yang menjadi responden penelitian ini. Terdapat 17,2% dewasa awal (26-35 tahun) dan 82,8% dewasa akhir (36-44 tahun). Tekanan darah responden yang masuk dalam klasifikasi normal sebesar 19,5%, prehipertensi sebesar 32,2%, dan hipertensi sebesar 48,3%. Kebiasaan merokok kategori ringan sebesar 27,6%, kategori sedang sebesear 46,0%, dan kategori berat sebesar 26.4%. Analisis bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan bermakna antara usia dengan kejadian hipertensi (p=0.087) maupun hubungan kebiasaan merokok dan hipertensi (p= 0.063).
Kesimpulan : Angka hipertensi dan kebiasaan merokok tinggi. Merokok dan usia bukan menjadi faktor pemicu hipertensi. Deteksi dini perlu dilakukan untuk memantau kejadian hipertensi. |