Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:43 WIB
Detail
BukuStressor, Stress & Coping Strategy Pada Pengendara Ojek Konvensional Di Dki Jakarta
Bibliografi
Author: Safitri, Dewi ; Suci, Eunike Sri Tyas (Advisor)
Topik: stressor; stress; coping stress; pengendara ojek konvensional; laki-laki
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Dewi Safitri's undergraduate theses.pdf (2.56MB; 53 download)
Abstract
Sepeda motor atau ojek adalah salah satu jenis transportasi umum serta menjadi salah satu sumber penyedia lapangan pekerjaan khususnya di Jakarta. Persaingan kerja menjadi pengendara ojek juga semakin beragam, antara lain persaingan kerja dengan pengendara ojek konvensional, dengan pengendara daring atau mitra dan dengan transportasi umum lainnya. Bekerja dengan menghadapi beragam persaingan kerja tersebut menjadi stressor bagi para pengendara ojek. Dalam keadaan menghadapi stres, individu akan merasa tidak nyaman dan melakukan coping. Teori yang digunakan mencangkup stressor, stress dan coping stress dari Lazarus dan Folkman serta stres kerja milik Robbins. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan in-depth interview kepada dua orang pengendara ojek konvensional laki-laki. Penelitian ini menggali lebih dalam stressor, stress dan coping stress yang dihadapi sebagai pengendara ojek konvensional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stressor, stress dan coping stress yang terjadi pada partisipan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal dari masing-masing individu. Strategi coping yang dilakukan setiap partisipan berfungsi untuk problem-focused coping dan emotional-focused coping sesuai teori yang dikemukakan oleh Lazarus dan Folkman. Faktor eksternal yang memengaruhi stressor dan stress yang dialami partisipan antara lain lingkungan tempat bekerja, persaingan kerja, kondisi keuangan, usia dan peran sebagai kepala keluarga. Sedangkan faktor eksternal yang memengaruhi strategi coping yang dilakukan individu antara lain dukungan sosial dan kondisi keuangan. Penelitian ini menunjukkan bahwa stres kerja terjadi karena kondisi internal dan eksternal individu baik ketika di tempat kerja maupun ketika sedang di tempat kerja. Strategi yang dilakukan juga tidak sebatas dilakukan ketika bekerja, tetapi
sepanjang individu beraktifitas sehari-sehari dimanapun. Berdasarkan hasil yang ada, peneliti memiliki saran agar topik penelitian ini dapat dikembangkan dengan memperluas cangkupan partisipannya tidak hanya pada pengendara ojek laki-laki, tapi juga pada pengendara ojek perempuan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)