Era perdagangan jaman sekarang yang semakin kompetitif dengan adanya globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) telah menciptakan peluang bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat lebih mengembangkan usahanya ke luar batasan domestik. Untuk dapat merespon pasar yang begitu kompetitif, UMKM harus memiliki daya saing yang tinggi sehingga tidak kalah dari para pesaing. Salah satu UMKM yang berdaya saing sehingga mampu mengekspor ke pasar Asia Tenggara bahkan global adalah Life Behind Bars. Life Behind Bars adalah suatu usaha yang bergerak di bidang desain produk, manufakturing, serta distribusi produk-produk yang diutamakan bagi para pengguna sepeda, serta telah beroperasi sejak tahun 2013. Penelitian dalam skripsi ini dilakukan untuk variabel menganalisis kemampuan usaha dan bagaimana variabel tersebut mempengaruhi daya saing Life Behind Bars, yang diperoleh melalui analisis teori Model Daya Saing Lantu et al (2016). Lalu menggunakan teori tersebut untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi daya saing Life Behind Bars. Selain itu, analisis juga dilakukan untuk mengetahui relevansi variabel kemampuan usaha terhadap daya saing Life Behind Bars di pasar Asia Tenggara. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata kemampuan usaha sangat berperan dalam mempengaruhi daya saing Life Behind Bars dan setiap sub-variabel di dalamnya telah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir yang membantu meningkatkan daya saing Life Behind Bars. Beberapa faktor yang mempengaruhi daya saing Life Behind Bars adalah (1) Ketersediaan dan Kondisi Lingkungan Usaha, (2) Kemampuan Usaha, (3) Riset dan Teknologi, dan (4) Kinerja Usaha. Life Behind Bars tidak terpengaruh dengan keberadaan MEA yang menambah pesaing, hal tersebut terjadi karena Life Behind Bars adalah suatu usaha yang independen dan berfokus pada internal usaha sehingga cenderung untuk hanya fokus dalam mengembangkan value proposition yang dimiliki. |