Anda belum login :: 23 Nov 2024 00:18 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Kemampuan Komunikasi pada Murid Penyandang Autisme di Sekolah Menengah Pertama Luar biasa (SMPLB) X
Bibliografi
Author:
Sutantoputri, Novita Widiawati
(Advisor);
Permata, Anggie Harmalia
Topik:
komunikasi
;
murid penyandang autisme
;
autis
;
SMPLB
;
SLB
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2018
Jenis:
Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext:
2013070093, ANGGIE HARMALIA PERMATA, NOVITA, KEMAMPUAN KOMUNIKASI PADA MURID PENYANDANG AUTISME DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA (SMPLB) X, 26 OKT 2018.pdf
(430.59KB;
10 download
)
Abstract
SLB X merupakan lembaga pendidikan formal yang menganut sistem segregasi. SLB X terdiri dari tiga tingkatan yaitu SDLB, SMPLB dan SMALB. SLB X menerima murid dengan empat macam disabilitas, yaitu tunarungu, tunagrahita, down syndrome dan autisme. Jumlah guru di SLB X sebanyak 12 orangg dan jumlah murid sebanyak 74 orang. Satu orang guru bertanggung jawab atas satu kelas yang terdiri dari 8-13 murid. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal dengan guru, didapatkan bahwa guru sulit untuk berkomunikasi dengan murid penyandang autisme. Autisme atau Autism Spectrum Disorder (ASD) merupakan salah satu jenis gangguan perkembangan saraf yang dapat terlihat sekitar usia 12-24 bulan. Ciri-ciri dari autisme adalah adanya hambatan dalam aspek komunikasi, interaksi dan perilaku. Cara yang tepat untuk mengajar penyandang autism adalah dengan mengetahui dan mengadaptasikan gaya mengajar dengan kemampuan komunikasinya. Komunikasi memiliki arti sebagai proses yang terjadi antara dua orang atau lebih dalam penyampaian pesan yang memiliki makna tertentu dan terjadi melalui suatu media. Kemampuan komunikasi pada penyandang autisme dapat berupa verbal dan nonverbal. Komunikasi pada penyadang autisme memiliki empat fungsi yaitu request, rotest/reject, comment dan social interaction. Pengembangan kemampuan komunikasi pada murid penyandang autisme sudah menjadi program kebutuhan khusus pada pendidikan di Indonesia sejak tahun 2004.
Pentingnya pengenalan dan pengembangan komunikasi pada penyandang autisme, belum terlihat pada SLB X. Hal ini yang menjadi landasan permasalahan pada penelitian ini. Penelitian ini hendak melihat kemampuan komunikasi pada murid penyandang autisme di SMPLB X. Pemilihan murid pada jenjang SMP dengan alasan hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh guru saat murid memasuki jenjang lanjutan atau SMA. Data dari penelitian ini didapat dari observasi dan wawancara. Panduan observasi dan wawancara merupakan gabungan dari teori Wisconsin Department of Public Instruction dan Positive Partnerships.
Hasil dari penelitian ini diharapkan mampu membantu pihak sekolah untuk mengenal dan mengadaptasikan gaya mengajar dengan komunikasi murid penyandang autisme. Secara umum, murid penyandang autisme di SMPLB X belum mampu berkomunikasi dengan baik dan cenderung hanya menguasai satu jenis komunikasi yaitu verbal atau nonverbal. Saran bagi penelitian selanjutya adalah membuat intervensi seperti alat bantu mengajar bagi murid penyandang autisme yang sesuai dengan kemampuan komunikasi mereka.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)