Sindroma Down merupakan salah satu gangguan perkembangan yang menyebabkan adanya perbedaan postur tubuh, struktur wajah, serta kemampuan intelektual dibandingkan anak seusianya. Kelahirannya dapat membawa dampak tertentu, seperti meningkatnya tekanan dalam keluarga, perubahan aktivitas keluarga, dan menjadi sorotan saat berada di ruang publik. Hal ini secara khusus dirasakan oleh orang tua dan saudara kandung, khususnya kakak. Sebagai pengganti orang tua, kakak juga memiliki tanggung jawab sebagai caregiver bagi adiknya. Terlepas dari sindroma Down, saudara kandung tidak selalu memiliki hubungan yang positif. Akan tetapi, kualitas hubungan saudara kandung perlu diperhatikan agar kakak memiliki penyesuaian psikologis yang efektif pada adiknya. Terlebih lagi bagi kakak yang berada pada usia dewasa awal, efektivitas penyesuaian psikologis menjadi penting. Hal ini dapat berdampak pada pelaksanaan tanggung jawabnya sebagai kakak serta proses eksplorasi identitasnya sebagai seorang dewasa awal (Arnett, 2000). Selain itu, penyesuaian psikologis kakak yang efektif juga dapat mendukung adiknya agar dapat berkembang dengan lebih optimal. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah penyesuaian psikologis yang dikemukakan oleh Harber dan Runyon (1984). Tujuan penelitian ini untuk memberikan gambaran penyesuaian psikologis kakak dengan adik sindroma Down, beserta dengan faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif, melalui wawancara. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran mendalam mengenai efektivitas penyesuaian psikologis kakak yang memiliki adik sindroma Down dan faktor-faktor yang berkontribusi. Keempat partisipan merupakan kakak dengan adik sindroma Down, namun dengan kombinasi rentang usia dan jumlah saudara kandung yang berbeda-beda sebagai kriteria tambahan. Data triangulasi diperoleh melalui wawancara significant other para partisipan, yaitu ibu. Hal ini dilakukan sebagai salah satu bentuk kredibilitas, sekaligus melengkapi data partisipan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap partisipan memiliki efektivitas penyesuaian psikologis yang berbeda-beda pada setiap aspek. Penyesuaian psikologis tersebut pun mulai tampak pada saat yang berbeda-beda. Ditemukan beberapa faktor yang berkontribusi pada penyesuaian psikologis keempat partisipan, yaitu keterlibatan orang tua serta kualitas hubungan dengan saudara kandung lainnya. Diskusi membahas mengenai perbedaan yang timbul antar partisipan serta faktor yang mempengaruhinya, baik berdasarkan teori maupun data yang diperoleh peneliti. |