Women Can Be More Than Heroines ; They are History Makers : An Analysis on Violence Toward Women in "In The Time of The Butterflies"  

Oleh:

Listyani

Jenis: Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi: Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin vol. XVI no. 2 (Aug. 2004), page 131-153.
Topik: VIOLENCE; dictatorship; violence on women; women struggle for justice

Ketersediaan

Perpustakaan Pusat (Semanggi) Nomor Panggil: JJ120.3 Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0) Tandon: tidak ada

Lihat Detail Induk

Isi artikel

Sepanjang sejarah, dalam banyak hal, wanita telah dan selalu dianggap sebagai "the second sex" atau jenis kelamin kedua, mereka dianggap lebih lemah dan tergantung kepada pria. Kita tak dapat memungkiri fakta tersebut, telah ada banyak contoh dari perlakuan tak adil terhadap wanita. Hal ini mungkin terjadi karena masyarakat sendiri belum mampu menunjukkan rasa hormat dan memberikan tempat yang layak dan terhormat bagi wanita. Wanita sering dipersalahkan untuk hal - hal yang terjadi dalam masyarakat, seperti masalah prostitusi. Masyarakat lupa melihat bahwa ada banyak sekali faktor yang terkait dalam masalah - masalah sosial yang sulit teorbati dan terselesaikan seperti itu. Wanita sering dan selalu dianggap sebagai makhluk lemah dan menjadi "kelas kedua" dalam masyarakat. Namun sebenranya wanita bisa menjadi penentu atau bahkan pengubah sejarah seperti halnya laki - laki. Makalah ini mengangkat masalah kekerasan terhadap wanita yang diberlakukan oleh pemerintahan trujillo, seorang diktator republik dominika yang bertangan besi, dengan memerintah selama berpuluh - puluh tahun hingga sekitar tahun 1960 an. Studi ini didasrkan pada analisa film "In the times of the butterflies" sebuah film tentang perjuangan empat wanita muda Dominika dalam mencari keadilan, serta mendapatkan kebebasan dari kekerasan dan kekuasaan diktator bagi keluarga dan juga bangsa mereka, rakyat dominika.

Opini Anda

Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali