Pemerintah sejak tahun 2013 telah mengeluarkan kebijakan tentang penerapan kurikulum baru yang dikenal dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 lahir dengan semangat untuk merekonstruksi pendidikan Indonesia agar mampu menjadi wadah bagi anak-anak Indonesia untuk mengembangkan segala potensi mereka. Salah satu model pembelajaran yang dikembangkan di kurikulum 2013 adalah model pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang memadukan antara berbagai mata pelajaran atau bidang studi dengan menggunakan tema tertentu. SD Santa Maria Jakarta Pusat telah menerapkan pembelajaran tematik pada kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2017/2018. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan pembelajaran tematik di SD Santa Maria Jakarta Pusat berdasarkan proses pembelajaran terutama di kelas I dan IV yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Penelitian ini dilaksanakan di SD Santa Maria Jakarta Pusat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan subjek penelitian kepala sekolah dan 18 guru. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket, observasi, wawancara dan dokumentasi, serta Focus Group Discussion (FGD). Teknis analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran tematik yang disusun adalah kompetensi dasar, pengembangan jaringan tema, pengembangan silabus, dan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi dasar, pengembangan jaring-jaring tema mengikuti panduan dari pemerintah. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan LKPD telah disusun berdasarkan tema. Penerapan pembelajaran tematik ini telah dilakukan di kelas I dan IV. Di kelas I model tematik yang digunakan adalah model tematik keterpaduan (integrated). Sedangkan model tematik yang digunakan di kelas IV adalah model tematik jarring laba-laba (webbed). Adapun alasan dari kebijakan ini adalah melihat bahwa kelas IV adalah kelas besar, sehingga guru mulai mempersiapkan siswa untuk ujian akhir dengan materi pelajaran yang lebih dalam, karena materi dalam buku tematik masih dirasa dangkal dan belum mendalam. Dari aspek guru dilihat bahwa masing-masing guru memiliki kemampuan yang berbeda, maka guru kelas IV mengampu mata pelajaran sesuai dengan kekuatan/kemampuan yang dimiliki. Penilaian proses dilakukan dengan berbagai kegiatan seperti proyek, diskusi, portofolio, dan pengamatan didapatkan penilaian berupa sikap dan keterampilan. Sedangkan penilaian hasil dengan menggunakan tes untuk mengukur kompetensi berdasarkan sub tema tertentu. Kendala dan kesulitan yang dialami guru dalam penilaian seperti penilaian sikap, mampu diatasi dengan menggunakan jurnal. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di SD Santa Maria Jakarta Pusat telah menerapkan pembelajaran tematik. Akan tetapi dalam pelaksanaannya masih mengalami kendala dan kesulitan. Dalam penerapan pembelajaran tematik guru diharapkan siswa dapat mengembangkan tidak hanya aspek pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan. Guru dapat terus mengembangkan dan memperluas pengetahuan, kreativitas, dan berani untuk berinovasi dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik agar peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru dalam pembelajaran. sekolah dapat mengikuti pelatihan dan seminar tentang pembelajaran tematik yang diadakan oleh pemerintah. Karena di dalam pelaksanaan pembelajaran tematik membutuhkan guru yang kreatif, inovatif dan pengetahuan yang luas. |