Kegiatan pembelajaran adalah suatu proses yang mengandung serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Keberhasilan proses pembelajaran ditentukan oleh kemampuan dan kreativitas guru dalam memilih dan mengembangkan komponen-komponen dalam kegiatan pembelajaran. Disamping itu, hal pokok yang perlu diperhatikan adalah identifikasi karateristik peserta didik, sehingga dapat menyusun kegiatan pembelajaran serta media pembelajaran yang tepat. Media pembelajaran visual sangat relevan dengan siswa tunarungu, yakni mereka yang mengalami keterbatasan dalam mendengar. Penelitian pengembangan model Isman ini bertujuan untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran berbasis media visual pada materi soal cerita pembagian di kelas IIIA SDLB Tunarungu Pangudi Luhur Jakarta Barat. Subjek dalam penelitian ini adalah 15 siswa kelas IIIA SDLB Tunarungu. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, lembar tanggapan dan LKS. Data kantitatif yang diperoleh dianalisis berdasarkan skor LKS yang diperoleh siswa dan persentase respon terhadap implementasi kegiatan pembelajaran, sedangkan data wawancara dan observasi dianalisis dengan mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan kegiatan pembelajaran berbasis media dengan menggunakan lima tahap model Isman dapat mengembangkan kemampuan kognitif dan bahasa siswa tunarungu. Adapun hasil penelitian pada tahap input diidentifikasi bahwa siswa adalah siswa tunarungu yang memiliki kekuatan pada daya visual, maka dapat diidentifikasi media pembelajaran yang relevan adalah media berbasis visual “garbila”. Pada tahap proses, rancangan kegiatan pembelajaran mendapat masukan dari para validator yakni agar lebih memperhatikan daya tarik magnet yang digunakan dalam media. Pada tahap output, dilakukan dengan pengimplementasian rancangan kegiatan pembelajaran yang telah disusun. Sedangkan pada tahap umpan balik, implementasi kegiatan pembelajaran menunjukkan 94,72% memberikan respon positif terhadap kegiatan pembelajaran dan hasil pembelajaran menunjukkan skor rata-rata mengalami peningkatan yang signifikan hingga 88,34. Dengan melihat hasil penelitian pengembangan tersebut diharapkan memberikan masukan kepada Kepala Sekolah SDLB Tunarungu Pangudi Luhur Jakarta Barat untuk mendorong dan memfasilitasi guru dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran berbasis media visual dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa SDLB Tunarungu Pangudi Luhur Jakarta Barat. |