Anda belum login :: 22 Nov 2024 19:35 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
ADHD Tipe Inatensi, Gangguan Belajar Khas, IQ Borderline, Sibling Rivalry, Epilepsi Grand Mal, Astigmatis Hipermetrope Dupleks (dipresentasikan pada Seminar Nasional Masalah Emosional pada Anak dan Remaja, "The Challenge of Growing Up Resillience", Jakarta, 29-30 April 2010, p.55)
Bibliografi
Author:
Hasan, Surilena
Topik:
adhd
;
ADHD. Gangguan Belajar. Sibling Rivalry
;
Epilepsi
;
JABFUNG-SRL-2018-23
Bahasa:
(ID )
Penerbit:
Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia
Tempat Terbit:
Jakarta
Tahun Terbit:
2010
Jenis:
Papers/Makalah - pada seminar nasional
Fulltext:
ADHD tipe inatensi, gangguan belajar khas, IQ bordrline, sibling rivaly, epilepsi grand mal, astigmatis hipermitrope dupleks.pdf
(4.39MB;
10 download
)
abstrak.pdf
(457.15KB;
2 download
)
cover-daftar isi-kata pengantar-panitia.pdf
(2.65MB;
3 download
)
Abstract
Seorang anak perempuan, R, 12 tahun, SO Kelas V, Islam, diantar ibu ke poliklinik psikiatri anak dan remaja. Pasien mengalami sulit konsentrasi, malas belajar tidak mau mengikuti instruksi guru sekolah dan ibunya. Pasien sering terlihat melamun dalam kelas. Nilai-nilai ulangan semakin menurun. Jika menulis, ada beberapa kata yang hilang juga saat membaca. Dalam soal-soal cerita berhitung pasien kurang mampu dan banyak membuat kesalahan. Ibu pasien sangat khawatir pasien tidak naik kelas lagi. Pasien
sering bertengkar teman laki-Iaki di sekolah dan usil dengan adiknya sampai menangis, merebut mainan adiknya. Jika adiknya tidak memperdulikannya maka pasien menangis seperti seorang anak kecil yang meminta sesuatu tidak diberi. Sejak kecil pasien rnendapatkan pola asuh overindulgent dari nenek dan ayahnya. Segala keinginannya harus dipenuhi. Mandi, makan, ganti pakaian harus diingatkan dan dibantu. Menurut ibu pasien sejak mengalami kejang usia 7 tahun sebagian kemampuan pasien berkurang seperti menulis, motivasi belajar, konsentrasi. Saat usia 4 tahun mengalami kejang demam. Pasien mengalami kejang tonik klonik saat usia 7, 9, 10 tahun dan 3x menjalani EEG hasilnya normal. Pasien didiagnosis Epilepsi Grand Mal. Usia 10 tahun pasien mengeluh sering pusing, kadang penglihatan kabur. Hasil pemeriksaan dan diagnosis dokter mata adalah Astigmat hipermitrope DOS (OO=S+l, C-1 6/6) dan (OS=S+1. C-1, 5/6). Test IQ Maret 2010 adalah 79. Berdasarkan pemeriksaan dan wawancara psikiatri pasien di diagnosis; ADHD tipe Inatensi, Gangguan belajar khas, IQ Boderline, Sibling Rivaly, Epilepsi Grand Mal. Astigmatis hipermitrope dupleks. Pada pasien diberikan terapi Prohiper 2x 10 mg dan Depakene 4-3-3 ml. Psikoterapi pada pasien Contrac behavior (1 minggu/x) dan Remedial terapi (1 minggu Zx]. Terapi suportif dan psikoedukasi pada orangtua tentang kondisi pasien agar dapat menerima adanya keterlambatan perkembangan pasien dan berobat teratur.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Lihat Sejarah Pengadaan
Konversi Metadata
Kembali
Process time: 0.15625 second(s)