Tesis ini membahas mengenai pengaruh tingkat kesehatan Bank RGEC (Return, Good Corporate Governance, Earning, & Capital) terhadap kinerja keuangan dengan indicator ROA yang terdiri dari seluruh BPR Kota Depok periode tahun 2016. Hasil analisis menunjukan bahwa seluruh variabel di dalam penelitian ini telah lolos uji asumsi klasik Normalitas, Multiolinearitas, Autokorelasi, & Heteroskedastisitas. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara keseluruhan tingkat kesehatan bank RGEC berpengaruh signifikan terhadap ROA. Akan tetapi, secara parsial hanya variabel Capital saja (dengan indikator CAR) yang berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi CAR yang dimiliki oleh BPR maka semakin tinggi pula return yang dapat dihasilkan. Hal ini berarti tingkat kecukupan modal BPR kota Depok merupakan faktor penting yang harus dipenuhi. Dengan terpenuhinya tingkat kecukupan modal tersebut, maka diharapkan kerugian-kerugian yang dialami dapat terserap oleh modal yang dimiliki tersebut, sehingga kegiatan usaha BPR dapat terus berjalan tanpa ada masalah dari sisi permodalan. Di dalam penelitian ini, NPL BPR Kota Depok tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA & secara rata-rata NPL BPR Kota Depok cukup tinggi (10,47%) Hal ini mengindikasikan bahwa bisnis BPR meskipun memiliki risiko yang tinggi, namun dapat menghasilkan return yang tinggi juga. Board Independence tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Tinggi atau rendahnya tingkat independensi pengurus BPR belum tentu memiliki pengaruh tinggi atau rendahnya board independence belum tentu memiliki pengaruh terhadap ROA. Selanjutnya, Board Size tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Jumlah & komposisi board size sesuai dengan ketentuan OJK atau tidak, tidak mempengaruhi kinerja keuangan dari BPR kota Depok, dikarenakan baik board size lebih banyak atau lebih sedikit dari ketentuan OJK tidak menghasilkan ROA yang pasti. Selain itu, NIM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA. Meskipun NIM tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ROA, namun hubungan antara NIM dan ROA negatif, hal ini mengindikasikan bahwa bisnis BPR semakin tinggi NIM-nya, maka semakin rendah ROA-nya. BPR tidak harus memiliki NIM yang tinggi, dikarenakan semakin tinggi NIM yang dimiliki maka dapat mengurangi return-nya. |