Kehidupan sebagai mahasiswa yang menikah dan menjalankan perkuliahan, tidak hanya fokus pada perkuliahan namun juga perannya sebagai isteri di rumah. Menikah saat menjalankan pernikahan bukan sebuah masalah karena hal ini sudah menjadi salah satu tugas perkembangannya, yakni perkembangan dewasa muda. Namun sebelum menikah mahasiswa perlu mempersiapkan dirinya akan perubahan peran dan tanggung jawab baru. Kehidupan mahasiswa yang menikah tidak selalu berhasil, oleh karena itu penelitian ini melihat bagaimana proses dan faktor pengambilan keputusan menikah pada perempuan dewasa muda yang menjalankan perkuliahan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penggalian data melalui wawancara. Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak 4 orang. Keempat partisipan yang didapatkan merupakan perempuan dewasa muda berusia 18 – 25 tahun, menikah kurang lebih satu tahun, menikah atas keinginan diri sendiri, dan berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan keempat partisipan melalui kedelapan tahap proses pengambilan keputusan sebelum memutuskan untuk menikah. Mengambil keputusan untuk menikah ketika masih menjalankan perkuliahan dinilai tepat bagi keempat partisipan. Faktor-faktor yang memengaruhi proses pengambilan keputusan dari keempat partisipan terdiri dari lima faktor yang dikemukakan Kemdal dan Montgomery, yakni faktor keadaan, faktor preferensi, faktor emosi, faktor tindakan, dan faktor kepercayaan. Dukungan keluarga dan suami dalam bentuk mengantar partisipan ke kampus, mendorong untuk menyelesaikan kuliah, bantuan mengerjakan tugas, memberikan fasilitas seperti pekerja rumah tangga dan rumah dapat membantu partisipan dalam menjalani perannya. |