Anda belum login :: 23 Nov 2024 23:00 WIB
Detail
ArtikelArsitektur Atap Hijau di Kota-Kota Kita  
Oleh: Nyomananda
Jenis: Article from Bulletin/Magazine
Dalam koleksi: B&B: Outdoor Ads & Digital Printing Magazine no. 87 (Aug. 2010), page 5.
Topik: Gletser; Green Roof Architecture; Atap Hijau; Permukaan Air Laut; Puncak Jaya; Es Kutup
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: BB81.8
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikel"Arsitektur atap hijau" (green roof architecture) sangat eksotik di hari-hari ini. Karena ada ancaman sangat serius dari pemanasan global dan perubahan iklim. Permukaan laut naik perlahan tapi pasti. Es kutup mencair perlahan, tapi pasti. Di ujung timur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), gtletser di Puncak Jaya (Papua) yang pernah mencengangkan orang-orang Eropa tahun 1623 - karena orang Eropa bernama Jan Carstensz mengaku, ia melihat ada salju dan gletser di garis khatulistiwa, Puncak Jaya. (Neill, Wilfred T. 1973). Setelah 387 tahun, gletser itu bakal sirna dari Puncak Jaya kira-kira 4-5 tahun lagi.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)