Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan faktor-faktor pendorong individu dalam melakukan fraud khususnya di organisasi bank. Penelitian mempertimbangkan banyaknya kasus fraud yang terjadi pada Bank di Indonesia. Sudah ada banyak peneilitan tentang fraud dalam bidang ekonomi, namun dalam bidang psikologi sendiri masih perlu lebih dielaborasi. Penelitian ini menggunakan teori dasar segitiga fraud. Segitiga fraud terdiri dari tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat dinamika yang terjadi dalam ketiga elemen tersebut sehingga, sehingga dapat diketahui gambaran faktor-faktor tersebut menjadi pendorong individu dalam melakukan fraud. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dalam bentuk wawancara. Wawancara menggali proses individu dari yang tidak melakukan fraud hingga akhirnya memutuskan untuk melakukan fraud, untuk mengetahui dinamika segitiga fraud yang terjadi. Penelitian dilakukan pada sebuah Bank di Indonesia dengan dua orang partisipan. Kedua partisipan merupakan pelaku fraud sejak kurang lebih satu tahun yang lalu. Setiap subjek diwawancara sebanyak 3-4 kali. Hasil penelitian menunjukan dinamika segitiga fraud yang terjadi adalah setiap individu telah tahu kesempatannya untuk melakukan fraud. Kesempatan ini baru dimanfaatkan ketika adanya tekanan baik perceived maupun tekanan sesungguhnya. Perasaan takut dan bersalah tetap dimiliki oleh kedua responden, namun hal ini yang membentuk terjadinya rasionalisasi untuk melakukan pembenaran atas tindakan fraud yang dilakukan. |