Anda belum login :: 23 Nov 2024 06:46 WIB
Detail
BukuProses Resiliensi Ibu Yang Memiliki Anak Dengan Autism Spectum Disorder
Bibliografi
Author: PRATAMA, DION ; Hestyanti, Yohana Ratrin (Advisor)
Topik: Resiliensi; Autism Spectrum Disorder; Faktor Resiko; Faktor Protektif
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2018    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Dion Pratama's Undergraduate Theses.pdf (1.9MB; 79 download)
Abstract
Ibu menjadi sedih, kecewa dan hancur saat mengetahui anaknya memiliki gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD). Ibu juga mengalami perubahan dalam hidupnya sehingga perlu menyesuaikan diri dengan anak dan lingkungannya. Hal-hal tersebut dapat menganggu fungsi perkembangan apabila ibu tidak dapat mengatasi perasaan-perasaan negatif yang muncul. Keadaan ini merupakan hal yang berat untuk ibu sehingga dibutuhkan adaptasi positif yaitu, resiliensi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui proses resiliensi ibu yang memiliki anak dengan gangguan ASD. Partisipan adalah ibu dapat menerima kondisi anaknya dan kembali menjalankan fungsi perkembangannya. Peneliti ingin mengetahui stresor, faktor risiko dan protektif lingkungan, karakteristik, proses resiliensi, dan hasil adaptasi positif dari ibu. Berdasarkan hasil penelitian, stresor yang dialami oleh ketiga partisipan adalah gejala ASD, hasil diagnosis, dan pendapat ahli. Stresor ini membuat ibu menjadi kaget, kecewa, sedih, dikutuk. Kondisi partisipan menjadi lebih baik setelah ikhlas menerima kondisi anak. Faktor lingkungan yang mendukung proses resiliensi adalah, suami, teman baik, keponakan, ahli, dan komunitas. Faktor lingkungan yang menghambat proses resiliensi adalah suami yang tidak membantu, mertua, stigma negatif masyarakat, dan ahli yang menyalahkan. Karakteristik yang membantu adalah piritual (Tuhan, impian, internal locust, optimisme, harapan, tekad, dan ketekunan), kognitif (perencanaan, insight, dan refleksi), emosional (mengolah emosi), sosial dan perilaku (kemampuan sosial, interpersonal, dan problem solving), serta fisik (menjaga kesehatan). Interaksi antara lingkungan dan karakteristik membuat mereka memiliki hasil adaptasi positif dengan tingkat resilient reintergration. Hal ini dilihat dari partisipan yan g menerima kondisi anak, memiliki relasi positif dengan suami, dan interaksi sosial dengan masyarakat. Partisipan juga memiliki peningkatan pada pengetahuan, ketrampilan, dan dapat menciptakan dukungan sosial baru. Diskusi dan saran penelitian ini adalah suami perlu bekerjasama dengan pasanganya. Dalam komunitas penting untuk memiliki sikap saling mendengarkan, mendukung, dan berbagi informasi. Ahli juga perlu memberikan informasi yang mudah dipahami. Selain itu, lembaga anak kebutuhan khusus dapat melakukan kegiatan yang mendukung interaksi antar orangtua.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)