| Tingkat kecelakaan kerja di Indonesia dinilai masih tinggi dan cenderung meningkat setiap tahunnya. Kecelakaan kerja di Indonesia paling banyak terjadi di sektor konstruksi, yaitu sebesar 31,9 persen dari total kecelakaan dan diklaim relatif tinggi. Dampak kecelakaan ini telah menelan korban yang mengakibatkan cidera, cacat, bahkan kematian. Banyak faktor yang menyebabkan kecelakaan terjadi, namun 88% penyebabnya adalah faktor perilaku kerja tidak aman (unsafe behavior). Hampir seluruh aspek psikologis telah diteliti kaitannya dengan perilaku aman atau tidak aman, namun aspek psikologis konsep diri belum pernah dilakukan penelitian sebelumnya. Konsep diri dapat digunakan sebagai acuan untuk memunculkan suatu perilaku di masa depan. Konsep diri adalah segala aspek mengenai keberadaan individu yang digambarkan secara sadar oleh dirinya sendiri, yang dinyatakan dalam empat aspek harga diri, kritik diri, integrasi diri, dan keyakinan diri. Dengan adanya konsep diri yang positif diharapkan pekerja dapat memberikan performa kerja yang positif, dalam hal ini adalah memunculkan perilaku keselamatan kerja (safety behavior). Oleh karena itu peneliti ingin melihat hubungan antara konsep diri (self-concept) dan perilaku keselamatan kerja (safety behavior) pada pekerja konstruksi di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan alat ukur TSCS yang disusun oleh Fitts, dan sudah diadaptasi sejak tahun 1979, dan masih teruji validitas dan reabilitasnya. Serta alat ukur safety behavior items yang diadaptasi dari Neal & Griffin. Penelitian dilakukan padapekerja konstruksi di Jakarta yang berada di rentang usia angkatan kerja yaitu 17 sampai 55 tahun dengan metode accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan hubungan ke empat aspek konsep diri (self -concept) yaitu aspek harga diri, krtik diri, integrasi diri dan keyakinan diri dengan perilaku keselamatan kerja (safety behavior). Dari masing-masing aspek konsep diri yang dikorelasikan dengan perilaku keselamatan kerja (safety behavior) menunjukkan terdapat 3 aspek yang memiliki hubungan secara signifikan dengan perilaku keselamatan kerja (safety behavior). |