Anda belum login :: 23 Nov 2024 18:41 WIB
Detail
ArtikelPemimpin Kreatif-Spiritual di Era Reformasi  
Oleh: Serfiyani, Cita Yustisia
Jenis: Article from Journal
Dalam koleksi: The Ary Suta Center series on Strategic Management vol. 10 (Jul. 2010), page 129-164.
Topik: Kepeminpinan; pemimpin kreatif-spiritual; era reformasi; KKN.
Ketersediaan
  • Perpustakaan Pusat (Semanggi)
    • Nomor Panggil: AA75.1
    • Non-tandon: 1 (dapat dipinjam: 0)
    • Tandon: tidak ada
    Lihat Detail Induk
Isi artikelKepemimpinan (leadership) adalah faktor penting bagi kemajuan sebuah organisasi atau sebuah bangsa. Kehadiran sosok pemimpin nasional yang kuat, cerdas, kreatif dan berkesadaran tinggi, sangat dibutuhkan giina mempercepat kemajuan bangsa. Tingkat kecerdasan pemimpin dapat mempengamhi kinerja kepemimpinan. Pemimpin Kreatif-Spiritual atau Pemimpin SQ memiliki kinerja kepemimpinan paling baik dibandingkan Pemimpin IQ dan Pemimpin EQ. Pemimpin Kreatif-Spiritual dapat terus bermunculan dari mana saja dan dari golongan apa saja selama masih ada ruang bagi kejujuran, keterbukaan, dan kebebasan di dalam keluarga dan masyarakat. Proses Reformasi di Indonesia sejak 1998 hingga kini masih mengalami banyak hambatan akibat adanya krisis moral dan /crisis kepemimpinan. Para pemimpin era Reformasi masih banyak yang meneruskan praktik KKN ala Orde Baru, bahkan dalam skala lebih luas dan dengan cara yang lebih vulgar. Demokratisasi yang diharapkan mampu melahirkan pemimpin barwyang berkualitas, ternyata hanya dijalankan secara normatif dan prosedural tanpa diiringi semangat kejujuran dan keterbukaan. Akibatnya demokrasi di era Reformasi hanya menjadi "quasi-demokrasi" alias "demokrasi seolah^ olah" yang justru malah semakin melanggengkan elit kekuasaan yang korup dan tidak berpihak kepada kepentingan dan kesejahteraan rakyat kecil. Meskipun bangsa kita hingga kini masih terjangkit penyakit KKN, tetapi kita layak bersyukur sebab dari dalam masyarakat ternyata banyak bermunculan kader pemimpin kejutan yang secara mandiri berhasil menunjukkan prestasi luar biasa tanpa bantuan pemerintah. Individu-individu inilah yang kelak dapat mempercepat kemajuan bangsa. Merekalah para Pemimpin Kreatif-Spiritual di era Reformasi yang diharapkan mampu menularkan "virus kesadaran" ke seluruh lapisan masyarakat, agar rakyat tidak salah lagi memilih pemimpin yang hanya pandai menjaga citra diri tetapi tidak jujur memegang amanah rakyat. Kasus Bank Century dan kasus-kasus lainnya, semakin menyadarkan rakyat sehingga mereka tidak lagi tertipu dengan politik pencitraan, serta lebih mampu memilih pemimpin berdasarkan kejujuran, prestasi dan kemampuan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Kembali
design
 
Process time: 0.015625 second(s)