Anda belum login :: 27 Nov 2024 08:07 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Logframe Based Neuroleadership Model: A Systematic Approach for Global Brain Coherent and Future Leader
Oleh:
Sutarsa, I Nyoman
;
Paradissa, Luh Virsa
Jenis:
Article from Journal
Dalam koleksi:
The Ary Suta Center series on Strategic Management vol. 10 (Jul. 2010)
,
page 21-50.
Topik:
Neuroleadership
;
kompleksitas kognitif
;
korteks prefrontal
;
global brain coherent.
Ketersediaan
Perpustakaan Pusat (Semanggi)
Nomor Panggil:
AA75.1
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Kepemimpinan telah lama menjadi isu strategis di Indonesia, termasuk pula kepemimpinan kaum muda. Kenyataan yang berkembang adalah lemahnya kepemimpinan kaum muda saat ini. Adanya latihan kepemimpinan, ternyata tidak berdampak optimal pada pembentukan pemimpin masa depan, karena hanya mengontribusi pada peningkatan kemampuan manajerial. Latihan kepemimpinan hanya memberikan konstelasi perilaku-perilaku pemimpin, namun tidak betul-betul melakukan transformasi kesadaran demi peningkatan kualitas kepemimpinan. Neuroleadership adalah kajian yang mempertemukan antara tingkat kecerdasan dengan kepemimpinan. Melalui stimulasi korteks prefrontal dan pengembangan kompleksitas kognitif akan meningkatkan fungsi koherensi otak (global brain coherent). Peningkatan pada fungsi koherensi otak akan berdampak pada peningkatan pemikiran kritis, problem solving, peningkatan kecakapan pergaulan sosial, stabilitas emosi, penajaman visi, dan peningkatan personal health. Saling keterkaitan ini dikembangkan dalam bentuk domain lingkaran, dimana global brain coherent (korteks prefrontal) sebagai episentrumnya. Model ini memiliki 3 orbit yaitu orbit I (kompleksitas kognitif), orbit II (area kepemimpinan), dan orbit III (kompetensi kepemimpinan). Model ini dikembangkan menggunakan Logical Framework Analysis melalui dua tahap yaitu tahap analisa dan design. Model ini kemudian disebut sebagai Logframe Based Neuroleadership. Pengembangan model ini melahirkan matriks logframe yang dapat diimplementasikan dalam pelatihan kepemimpinan. Model ini dapat dijadikan dasar dalam pengembangan dan pelaksanaan pelatihan kepemimpinan, karena selain mengembangkan area kepemimpinan (orbit II) dan kompetensi kepemimpinan (orbit III), model ini juga memberikan stimulasi pada korteks prefrontal. Dampaknya adalah terbentuknya pemimpin dengan fungsi koherensi otak, memiliki kompleksitas kognitif memadai, serta menguasai area dan kompetensi kepemimpinan. Hal ini merupakan jawaban atas permasalahan lemahnya kepemimpinan kaum muda di Indonesia. Implementasi program ini memberikan peluang terciptanya pemimpin masa depan yang kompetitif dan bijaksana. Belum banyak sumber yang menyebutkan mengenai metode stimulasi korteks prefrontal dan kompleksitas kognitif yang aplikatif. Dalam tulisan ini, hanya dicontohkan stimulasi PACE dan permainan catur. Hal ini juga perlu mendapat perhatian untuk dikaji secara lebih mendalam. Analisa keunggulan dan kelemahan serta analisa SWOT dari model ini juga perlu untuk dilakukan, sehingga model ini dapat diimplementasikan. Perwujudan nyata dari hal ini adalah melalui pengembangan proyek percontohan, sehingga evaluasi kelayakan, manjaat, dan efektivitas biaya dapat diperhitungkan.
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)