Kecemasan dalam menampilkan performa musik atau music performance anxiety (MPA) merupakan hal yang kerap dialami berbagai musisi, salah satunya adalah penyanyi. Ketika tampil, penyanyi dituntut untuk dapat mengelola kecemasan tanpa mempengaruhi penyampaian pesan lagu. Maka, penting bagi penyanyi untuk memiliki strategi coping MPA yang efektif. Penelitian strategi coping MPA telah beberapa kali dilakukan. Dari penelitian-penelitian tersebut setidaknya terdapat tiga jenis strategi coping yang kerap digunakan musisi termasuk penyanyi dalam mengatasi MPA. Beragamnya hasil dari penelitian strategi coping maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi coping yang efektif dalam mengatasi MPA penyanyi. Penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan responden berjumlah 3 orang dalam rentang usia 14-19 tahun. Hal ini didasarkan dari penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa remaja di usia 14-19 tahun rentan mengalami MPA dibanding kelompok usia lain. Kriteria pemilihan responden adalah mereka yang saat latihan dan saat perform memberikan kualitas performa yang sama. Hasil penelitian menunjukkan, ketiga orang responden pernah mengalami simptom MPA hingga mempengaruhi kemampuan bernyanyi mereka. Strategi coping yang digunakan adalah appraisal focused coping, problem focused coping, dan emotion focused coping. Semua mengatakan cara coping yang mereka gunakan efektif. Strategi coping tiap responden efektif sebab mereka berhasil mengidentifikasikan secara tepat penyebab kecemasan dan mengembangkan strategi coping untuk mengatasinya. Kesimpulannya adalah strategi coping untuk mengatasi MPA bervariasi, namun untuk menemukan strategi coping yang tepat, pertama-tama individu perlu mencaritahu akar dari kecemasannya kemudian mengembangkan strategi coping untuk mengatasi akar kecemasannya tersebut. |