Anda belum login :: 23 Nov 2024 03:12 WIB
Detail
BukuGambaran Work Family Conflict Pada Ayah Tunggal Pasca Kematian Istri
Bibliografi
Author: H, VICTORIA MICHELLE CHAMPAKA ; Lentari, Fransisca Rosa Mira (Advisor)
Topik: Work Family Conflict; Ayah Tunggal; Kematian Istri
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2017    
Jenis: Theses - Undergraduate Thesis
Fulltext: Victoria Michelle Champaka Hukubun’s Undergraduate Theses.pdf (1.1MB; 90 download)
Abstract
Ayah tunggal yang ditinggalkan oleh istri akibat kematian mendadak akan mengalami perubahan peran. Ayah yang tadinya tidak terlalu banyak berperan dalam mengurus rumah tangga serta merawat anak, kemudian harus berperan dalam mengasuh anak serta mengurus rumah tangga. Peran tersebut juga termasuk peran di pekerjaannya yang dari awal telah dimilikinya. Ketika tanggung jawab dari masing-masing peran tersebut tidak dapat dipenuhi atau tanggung jawab salah satu peran mengganggu tanggung jawab peran lain, maka hal tersebut akan menimbulkan konflik. Konflik antara peran di pekerjaan dengan peran di keluarga disebut dengan work-family conflict. Penelitian ini bertujuan untuk melihat work-family conflict berdasarkan tiga aspek yang membentuk konflik yaitu waktu, tekanan dan perilaku. Penelitian ini menggunakan teori dari Greenhaus dan Beutell (1985) mengenai work-family conflict. Pada teori ini, terdapat tiga bentuk work-family conflict yaitu time-based conflict, strain-based conflict, dan behavior-based conflict. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan metode wawancara dengan pedoman terstandar terbuka. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah dua orang ayah tunggal yang ditinggalkan istrinya oleh karena kematian. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kedua partisipan mengalami work-family conflict. Namun berdasarkan faktor yang berbeda-beda. Pada partisipan pertama work-family conflict yang muncul berasal dari ketidaksesuaian antara perilaku yang diharapkan dengan perilaku yang ditampilkan. Selain itu, perannya di tempat kerja menimbulkan kelelahan maka waktu untuk keluarga menjadi berkurang. Pada partisipan kedua, work-family conflict muncul dari ketiga bentuk yang ada yaitu baik dari segi waktu, tekanan serta perilaku dimana ketiganya memiliki ketidakcocokan antara peran keluarga dan peran kerja. Work-family conflict yang dialami oleh partisipan dua juga muncul ketika peran pekerjaan dianggap lebih penting sehingga waktu untuk perannya di keluarga menjadi berkurang, selain itu tekanan di dalam pekerjaan juga meningkatkan terjadinya konflik dalam keluarga dan yang terakhir adalah perilaku yang tidak sesuai antara yang diharapkan oleh keluarga dengan yang ditampilkan.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.15625 second(s)