Kemampuan matematika siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia tergolong rendah. Prestasi matematika siswa SMP di Indonesia menempati peringkat ke 41 dari 45 negara (Setiadi, Mahdiansyah, Rosnawati, Fahmi, dan Afiani, 2011). Terdapat 41.86% populasi penelitian siswa kelas delapan SMP yang memiliki nilai di bawah kategori baik (71). Padahal matematika adalah dasar kemampuan yang dibutuhkan untuk menguasai dan menciptakan teknologi, karena melibatkan logical reasoning (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006; Liu, Ludu, dan Holton, 2015). Berdasarkan penelitian, ditemukan pengaruh faktor dalam diri pada peringkat pengetahuan matematika siswa SMP di Indonesia (Setiadi, Mahdiansyah, Umar, Miftahudin, Fahmi, dan Afiani, 2012). Oleh karena itu, peneliti ingin mencari tahu kontribusi faktor internal, yaitu epistemological beliefs dan attitudes toward mathematics terhadap prestasi matematika. Epistemological beliefs merupakan kemampuan metakognitif yang dikembangkan oleh siswa sejak masa remaja. Kemampuan ini penting bagi siswa untuk mencapai prestasi (Somerville, 2015; Velzen, 2016). Attitudes toward mathematics menjadi penting karena dapat menentukan perilaku siswa ketika pada proses belajar matematika (Yenilmez, 2007). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif non-eksperimental. Penelitian ini melibatkan 132 partisipan yang merupakan siswa kelas delapan SMP. Tahap pertama adalah mengukur epistemological beliefs siswa dengan menggunakan alat tes Epistemic Beliefs Inventory (EBI). Tahap selanjutnya adalah mengukur attitudes toward mathematics siswa dengan menggunakan alat tes Attitudes toward Mathematics Inventory (ATMI). Nilai ujian akhir sekolah (UAS) matematika juga digunakan sebagai prestasi matematika siswa kelas delapan SMP. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan metode regresi, spearman’s rank order, independent t-test. Hasil penelitian adalah terdapat kontribusi epistemological beliefs dan attitudes toward mathematics terhadap prestasi matematika siswa kelas delapan SMP. Kontribusi dua variabel tersebut pada prestasi matematika adalah sebesar 32% terhadap prestasi matematika. Terdapat empat domain dari dua alat ukur, yang berkorelasi dengan prestasi matematika. Pada alat tes EBI, simple knowledge (-0.308) berkorelasi negatif. Pada alat tes ATMI, self confidence (0.489), enjoyment (0.527), dan motivation (0.477) menunjukkan korelasi positif. kaan diri. |