Orang tua menaruh harapan kepada anaknya yang akan lahir. Ketika anak lahir dengan kondisi tidak sesuai harapan, hal ini menimbulkan reaksi emosional pada diri orang tua terutama ibu sebagai pengasuh utama anak dan orang yang melahirkan anaknya ke dunia. Adanya diagnosis down syndrome pada anak, ibu merasa kehilangan harapan dan perannya akan berubah. Menurut Fidler, down syndrome dikenal sebagai salah satu bentuk kelainan kromosom yang menyebabkan keterlambatan perkembangan, retardasi mental ringan hingga berat dan kelainan fisik. Akhirnya, ibu menghadapi kenyataan buruk bahwa anaknya memiliki kebutuhan khusus. Hal ini merupakan situasi yang sulit diterima oleh ibu dan perlu melalui sebuah proses agar mampu mencapai penerimaan diri. Apabila ibu menerima dirinya dengan kondisi memiliki anak down syndrome, maka dapat membantu anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui proses penerimaan diri ibu dengan anak down syndrome. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara. Partisipan penelitian ini adalah 3 orang ibu yang mengandung anak down syndrome saat berusia 30-45 tahun. Melalui wawancara, peneliti menggali harapan orang tua terhadap anak, kejadian saat mengandung, melahirkan dan membesarkan anak. Selan itu, peneliti juga menggali data mengenai proses yang dialami ibu untuk mencapai penerimaan diri. Analisis yang dilakukan pada setiap partisipan dilakukan dengan metode thematic analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga partisipan memiliki proses penerimaan diri sesuai dengan fase yang digagas oleh Duncan dan Moses, namun ada beberapa tahapan yang berbeda. Ibu membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk bisa menyelesaikan tahapan emosi dan perasaan yang muncul bisa saling tumpang tindih.Ketika ibu sudah mencapai penerimaan diri, masih ada kemungkinan untuk mengalami kemunduran kembali ke fase yang sebelumnya. Faktor-faktor yang memengaruhi antara lain, harapan, ketidaktahuan terhadap down syndrome, ekonomi dan dukungan dari lingkungan sekitar. |