Perempuan sebagai ibu rumah tangga memiliki fokus utama dalam pekerjaan domestik. Dibalik pekerjaan tersebut, dihadapkan dengan tekanan untuk dapat berhasil dalam menjalankan setiap pekerjaan tersebut. Ibu rumah tangga dapat merasa gagal dalam menjalani tugasnya. Perasaan gagal tersebut akan menimbulkan emosi moral, yaitu emosi malu maupun emosi bersalah. Terdapat masing-masing dua dimensi emosi malu dan emosi bersalah menurut alat ukur Guilt and Shame Proneness Scale (GASPS) yang digunakan dalam penelitian ini. Alat ini dikembangkan oleh Cohen, Wolf, Panter, dan Insko (2011) lalu diadaptasi oleh Dr. Nani Nurrachman Sutoyo, Psikolog dan Indro Adinugroho, M.Si. Emosi malu terdiri atas dimensi negative self evaluation dan shame withdrawal. Emosi bersalah terdiri atas dimensi negative behavior evaluation dan guilt repair. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan teknik perbedaan mann-whitney u test. Data dari 100 responden yang adalah perempuan menikah, tidak memiliki penghasilan di luar rumah, memiliki maupun tidak memiliki anak dengan rata-rata usia 36 tahun diperoleh dengan teknik sampling convenience sampling. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa terdapat perbedaan kecenderungan emosi bersalah yang signifikan antara ibu rumah tangga yang memiliki anak dengan ibu rumah tangga yang tidak memiliki anak dan tidak terdapat perbedaan kecenderungan emosi malu yang signifikan antara ibu rumah tangga yang memiliki anak dengan ibu rumah tangga yang tidak memiliki anak. |