Anda belum login :: 27 Nov 2024 09:10 WIB
Detail
BukuStrategi Persuasi Nilai-Nilai Antikorupsi terhadap Remaja melalui Film Edukasi (Suatu Tinjauan Evaluatif terhadap Implementasi Strategi Persuasi dalam Film Edukasi Badan Pemeriksa Keuangan Berjudul "Cerita Kami")
Bibliografi
Author: Sulistyorini, Ni Luh Made Dwiningtyas ; Kartikawangi, Dorien (Advisor)
Topik: Antikorupsi; Elaboration Likelihood Model; Film Edukasi; Persuasi; Remaja; Tesis Ilkom
Bahasa: (ID )    
Penerbit: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia     Tempat Terbit: Jakarta    Tahun Terbit: 2015    
Jenis: Theses - Master Thesis
Fulltext: Ni Luh.pdf (11.42MB; 3 download)
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kesesuaian strategi
persuasi dari sisi produsen dan pendapat konsumen remaja terhadap strategi
tersebut yang bertujuan menanamkan keyakinan (belief) kepada remaja terkait
nilai-nilai (values) antikorupsi di lingkungan pendidikan melalui film edukasi
“Cerita Kami”. Remaja merupakan kelompok individu yang dinamis dan
berkembang, dimana pada umumnya perubahan sikap tertinggi terjadi pada subjek
remaja atau dewasa dini.
Strategi persuasi yang dilakukan oleh produsen dan penerimaan oleh
konsumen menggunakan teori persuasi Elaboration Likelihood Model (ELM).
Model ini menjelaskan bagaimana individu memproses informasi melalui dua
jalur, yaitu meliputi jalur sentral (pusat/tengah) dan jalur periferal (pinggir).
Persuasi melalui jalur sentral terjadi ketika adanya kehadiran unsur motivasi
(motivation) dan kemampuan (ability) remaja, sedangkan jalur periferal disentuh
melalui enam teknik persuasi Robert B. Cialdini yang meliputi unsur
reciprocation (timbal balik), commitment and consistency (komitmen dan
konsistensi), social proof (bukti sosial), liking (kesukaan), authority
(kekuasaan/wewenang), dan scarcity (kelangkaan/keterbatasan).
Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivis dengan pendekatan
kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara
mendalam kepada para narasumber dari tim produsen film dan pelaksanaan
kegiatan focus group discussion (FGD) dengan para penonton remaja di tingkat
SMK dan Universitas di wilayah Jabodetabek.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa unsur-unsur persuasi dalam film
yang ditampilkan secara jelas, lengkap dan saling berkesinambungan melalui jalur
sentral dan periferal, terbukti dapat ditangkap khalayak remaja secara baik sesuai
dengan keinginan produsen film. Persuasi melalui jalur periferal berperan
mendukung persuasi yang diberikan melalui jalur sentral. Kedua jalur persuasi
memiliki pengaruh untuk menyentuh aspek pemikiran kritis maupun emosional
khalayak remaja dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi melalui media film.
Opini AndaKlik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!

Lihat Sejarah Pengadaan  Konversi Metadata   Kembali
design
 
Process time: 0.171875 second(s)