Dalam dunia pasar modal khususnya di Indonesia, para investor melakukan investasi dengan harapan mendapatkan return atau tingkat pengembalian yang positif. Namun, tidak semua investasi menghasilkan return yang positif tergantung informasi yang tersedia di pasar. Dalam menanggapi informasi tersebut, terdapat suatu kecenderungan para investor bereaksi secara berlebihan tanpa memastikan terlebih dahulu kebenaran dan keakuratan informasi tersebut. Hal inilah yang mendasari terjadinya price reversal dimana saham loser dapat mengungguli saham winner. Hal itu tidak terlepas dari pengaruh behavioral finance yang membuat manusia berpikir tidak rasional sehingga terlalu terburu- buru dalam merespon suatu informasi. Untuk mengetahui apakah fenomena price reversal terjadi di pasar modal Indonesia, penulis menganalisis saham Indeks IDX30 di Bursa Efek Indonesia periode Februari 2015 - Juli 2016. Maka, data yang digunakan berupa harga penutupan saham mingguan. Metode statistik yang digunakan adalah uji independent sample t-test. Dari hasil penelitian, price reversal tersebut tidak terbukti siginifikan pada periode pengujian. Namun, price reversal tersebut masih dapat terlihat dalam gambar CAR pada periode pengujian sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saham IDX30 terjadi price reversal namun, hanya dalam jangka pendek dan tidak berkelanjutan. |