Anda belum login :: 17 Feb 2025 13:40 WIB
Home
|
Logon
Hidden
»
Administration
»
Collection Detail
Detail
Pengaruh Suplementasi Besi pada Tuberkulosis Paru dengan Anemia Defisiensi Besi
Oleh:
Subagyo, Djoko Trihadi Lukmono
;
Hadisaputro, Soeharyo
;
Mangunnegoro, Hadiarto
Jenis:
Article from Journal - ilmiah nasional - tidak terakreditasi DIKTI
Dalam koleksi:
Sains Medika (Jurnal Kedokteran dan Kesehatan) vol. 02 no. 01 (Jan. 2010)
,
page 57-69.
Topik:
Interferon-gama
;
interleukin-12
;
resistensi
;
suplementasi besi
;
tuberkulosis
Ketersediaan
Perpustakaan FK
Nomor Panggil:
S11.K
Non-tandon:
1 (dapat dipinjam: 0)
Tandon:
tidak ada
Lihat Detail Induk
Isi artikel
Pendahuluan: Prevalensi Tuberkulosis Paru (TBP) di Indonesia sekitar 0,15%-0,26%. Suplementasi besi pada penderita TBP dengan anemia defisiensi besi (ADS) mempunyai efek antara lain mengaktivasi macrophage derived monocyt (MOM), dan interferon-gamma (IFN-?), dengan mekanisme umpan balik positif memacu interleukin-12 (IL-12). Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh suplementasi besi terhadap respon kesembuhan, respon imun, dan resistensi pada pasien TS dengan ADS tanpa anemia penyakit khronis, tidak ada infeksi akut atau kronis, dan status gizi baik. Metode penelitian: Metode penelitian ini adalah Randomized Clinical Trial dengan Simple randomized the Pre test-Post test Control Group Design pada 252 responden secara tersamar ganda (triple blind). Responden yaitu penderita TBP aktif kategori 1 dengan ADB sesuai dengan standar WHO yang mendapat pengobatan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). Kelompok eksperimen 126 responden diterapi 2 RHZE / 4 R3H3 dan sulfas ferrosus 3 x 200 mg yang mengandung ferro-sulfat heptahidrat 60 mg selama 2 bulan pertama, dan 3 kali seminggu selama 4 bulan selanjutnya. Kelompok kontrol 126 responden diterapi 2 RHZE / 4 R3H3 dan plasebo. Variabel bebas adalah suplementasi besi, variabel tergantung adalah konversi Bakteri Tahan Asam (BTA), IFN-?, IL-12, Multi Drug-Resistant TB (MDR- TB), hemoglobin, serum Transferrin Receptor (sTfR), dan Indeks Massa Tubuh (IMT). Analisis data dengan uji-t SPSS Version 15.0 (2007). Hasil Penelitian: Hasil analisis data delta variabel penelitian antara kelompok kontrol dibandingkan dengan kelompok eksperimen adalah: 1) peningkatan konversi BTA dahak pada kelompok eksperimen sebesar +100% (p<0,05), 2) peningkatan IFN-? pada kelompok eksperimen sebesar +324,84% (p<0,05), 3) peningkatan IL-12 pada kelompok eksperimen sebesar +364,42% (p<0,05), 4) penurunan MDR-TB pada kelompok eksperimen sebesar -100% (p<0,05), 5) peningkatan hemoglobin pada kelompok eksperimen sebesar +47,96% (p<0,05), 6) penurunan kadar sTfR pada kelompok eksperimen sebesar -68,54% (p<0,05), 7) peningkatan IMT pada kelompok eksperimen sebesar +45,63% (p<0,05), 8) menghambat mutasi basa- tunggal CCT-Arginin, dan mutasi basa-berganda histidin-Ieusin GGC TGA DNA MTB, 9) batas nilai ambang risiko terjadi MDR-TB pada kadar hemoglobin 9,5 gr%, sTfR 60,26 pg/ml, IFN-? 14,58 pg/ml, IL-12 15,56 pg/ml, dan IMT kurang 18,5 kg/m2, 10) batas nilai ambang kadar hemoglobin tertinggi 15 gr% untuk mencegah makin beratnya infeksi MTB. Hasil uji test data logaritma semua variabel berbeda sangat bermakna (p<0,00), kecuali IMT meningkat bermakna (p<0,05), dan pada uji Mann-Whitney data delta didapatkan perbedaan sangat bermakna (p<0,00). Kesimpulan: Pada kelompok kontrol didapatkan 9 mutasi basa-ganda sebagai penyebab MDR-TB. Jadi dapat disimpulkan bahwa suplementasi besi pada TB dengan ADB meningkatkan: konversi BTA sputum, IFN?, IL-12, hemoglobin, IMT, menurunkan sTfR, dan MDR-TB. Pada kelompok yang tidak diberi suplementasi besi didapatkan 9 mutasi basa-ganda sebagai penyebab MDR-TB
Opini Anda
Klik untuk menuliskan opini Anda tentang koleksi ini!
Kembali
Process time: 0.015625 second(s)