Kualitas kehidupan kerja merupakan keadaan yang dialami karyawan pada lingkungan yang kerja yang menyenangkan, sehingga karyawan dapat memberdayakan keterampilan yang dimiliki. Kualitas kehidupan kerja terdiri dari empat komponen yaitu komponen rasa aman, komponen keadilan, komponen pengakuan diri, dan komponen demokrasi. Kemampuan mengelola emosi adalah keterampilan karyawan dalam mengenal, memahami dan mengelola perasaan terhadap kondisi yang dialami sehingga dapat diekspresikan dengan cara yang tepat dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan mengelola emosi memiliki empat komponen yaitu komponen kesadaran diri, komponen kesadaran sosial, komponen manajemen diri, dan komponen keterampilan sosial. Komitmen kerja adalah keterikatan karyawan terhadap pekerjaannya, sehingga dapat merefleksikan identitas, keterlibatan, dan ketersediaan karyawan dalam bertahan atau meninggalkan pekerjannnya. Komitmen kerja memiliki dua komponen yaitu komponen kecenderungan tetap bertahan dengan pekerjaan/tugas dan komponen kecenderungan terlibat secara mendalam dengan pekerjaannya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kemampuan mengelola emosi dan komitmen kerja dengan kualitas kehidupan kerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 44 karyawan PT Utama Bakti Farmasi. Metode pengumpulan data menggunakan skala penilaian yang digunakan untuk mengukur kualitas kehidupan kerja, kemampuan mengelola emosi, dan komitmen kerja. Instrumen kualitas kehidupan kerja terdiri dari 45 pernyataan dan diperoleh 43 pernyataan valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,967. Instrumen kemampuan mengelola emosi terdiri dari 48 pernyataan dan diperoleh 42 pernyataan valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,941. Instrumen komitmen kerja terdiri dari 36 pernyataan dan diperoleh 36 pernyataan valid dengan reliabilitas instrumen sebesar 0,961 Hasil penelitian mengenai hubungan kemampuan mengelola emosi dan komitmen kerja terhadap kualitas kehidupan kerja menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan. Kemampuan mengelola emosi dan komitmen kerja memberikan sumbangan sebesar 59% terhadap kualitas kehidupan kerja. Hal tersebut berarti semakin tinggi kemampuan mereka dalam mengelola emosi maka semakin tinggi kualitas kehidupan kerja dan semakin tinggi komitmen kerja mereka, maka semakin tinggi pula kualitas kehidupan kerja mereka. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan mereka dalam mengelola emosi maka semakin rendah kualitas kehidupan kerja mereka dan semakin rendah komitmen kerja maka semakin rendah pula kualitas kehidupan kerja mereka. Saran yang diberikan peneliti kepada pimpinan/direktur perusahaan PT Utama Bakti Farmasi adalah perlunya memperhatikan kualitas kehidupan kerja karyawan terutama terkait dengan keadilan. Peneliti menyarankan juga kepada karyawan PT Utama Bakti Farmasi agar mampu mengelola emosinya dengan baik, sehingga dapat mengendalikan dirinya, bertahan dalam menghadapi tekanan dalam dunia kerja, dan mampu berinteraksi dengan baik terhadap rekan kerja. Selain itu penelitian ini mampu membantu karyawan mengetahui komitmennya dalam pekerjaan yang dijalaninya sekarang, sehingga karyawan dapat merefleksikan tingkat identitas dirinya dan keterlibatan dalam pekerjaannya. Saran peneliti kepada mahasiswa Bimbingan dan Konseling diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah pengetahuan dan memberikan informasi yang dapat bermanfaat. Selain itu penelitian ini mampu menjadi salah satu bahan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya. |