Penerimaan diri merupakan kemampuan individu untuk menjadi orang yang bahagia, mudah bergaul dengan orang lain, mau terbuka untuk dicintai dan dipuji, mampu menjadi dirinya yang real, menerima dirinya sendiri seperti apa/siapa adanya sekarang ini, dapat tertawa kepada diri sendiri, mampu mengenali dan mengurusi kebutuhan-kebutuhannya sendiri, menentukan nasib sendiri, mampu menjali hubungan yang baik dengan realitas, serta tegas dalam menyatakan sesuatu. Penyesuaian sosial merupakan kemampuan individu untuk berpenampilan nyata, menyesuaikan diri terhadap kelompok dan lingkungannya, memiliki sikap sosial, dan memiliki kepuasan pribadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penerimaan diri dan penyesuaian sosial siswi SMP di Panti Asuhan Vincentius Putri Jakarta Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Subjek penelitian yaitu 30 siswi SMP yang tinggal di Panti Asuhan Vincentius Putri. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan skala penilaian. Berdasarkan hasil ujicoba terpakai instrumen penerimaan diri diperoleh 59 pernyataan valid dari 80 pernyataan dengan koefisien reliabilitas sebesar 0, 97. Instrumen penyesuaian sosial memiliki 52 pernyataan yang valid dari 63 pernyataan dengan koefisien reliabilitas sebesar 0,96. Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara penerimaan diri dan penyesuaian sosial sebesar 0.836 pada taraf sifnifikan 0.05. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara penerimaan diri dan penyesuaian sosial. Dengan demikian penerimaan diri siswi mendukung untuk melakukan penyesuaian sosial dalam lingkungannya. Saran peneliti kepada pengurus panti asuhan dapat membantu para siswi SMP yang tinggal di panti asuhan untuk dapat mempertahankan kemampuan penerimaan diri dan penyesuaian sosial yang telah dimiliki, misalnya seperti memberikan dinamika kelompok, konseling individual, konselig kelompok kepada siswi-siswi. Melibatkan siswi dalam kegiatan aktivitas sosial di lingkungan panti asuhan maupun luar panti asuhan. Kepada pengasuh yang memiliki peran penting sebagai seorang ibu dalam perkembangan diri siswi yang tinggal di panti asuhan, sehingga dengan adanya keberadaan pengasuh dapat membantu siswi SMP di panti asuhan untuk dapat belajar menerima kehidupan yang mereka miliki saat ini dengan penuh syukur tanpa merasa rendah diri. Pengasuh dapat membantu siswi untuk dapat meningkatkan sikap dan kemampuan sosial untuk mudah bergaul dengan orang lain. Kepada mahasiswa bimbingan dan konseling dapat memahami bahwa penerimaan diri seorang individu dapat mendukung dalam penyesuaian sosial. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa agar dapat memiliki strategi dalam menangani individu yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian sosial. |